BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Setelah kematian menjemput, roh akan ditarik menuju langit. Namun, Allah Ta'ala mengingatkan bahwa setibanya di langit, ada roh yang dikembalikan lagi ke bumi dengan cara mengerikan, dilempar.
Allah Ta'ala berfirman:
إِنَّ ٱلَّذِينَ كَذَّبُوا۟ بِـَٔايَٰتِنَا وَٱسْتَكْبَرُوا۟ عَنْهَا لَا تُفَتَّحُ لَهُمْ أَبْوَٰبُ ٱلسَّمَآءِ وَلَا يَدْخُلُونَ ٱلْجَنَّةَ حَتَّىٰ يَلِجَ ٱلْجَمَلُ فِى سَمِّ ٱلْخِيَاطِ ۚ وَكَذَٰلِكَ نَجْزِى ٱلْمُجْرِمِينَ
"Sesungguhnya orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dan menyombongkan diri terhadapnya, sekali-kali tidak akan dibukakan bagi mereka pintu-pintu langit, dan mereka tidak akan masuk surga, hingga unta masuk ke lubang jarum. Demikianlah Kami memberi pembalasan kepada orang-orang yang berbuat kejahatan." [QS. Al-A'rof: 40]
Ustaz Sofyan Ruray menjelaskan bahwa Rasulullah SAW bersabda,
فَيَصْعَدُونَ بِهَا فَلا يَمُرُّونَ بِهَا عَلَى مَلإٍ مِنْ الْمَلائِكَةِ إِلا قَالُوا مَا هَذَا الرُّوحُ الْخَبِيثُ فَيَقُولُونَ فُلانُ بْنُ فُلانٍ بِأَقْبَحِ أَسْمَائِهِ الَّتِي كَانَ يُسَمَّى بِهَا فِي الدُّنْيَا حَتَّى يُنْتَهَى بِهِ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا فَيُسْتَفْتَحُ لَهُ فَلا يُفْتَحُ لَه ، ثُمَّ قَرَأَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : (لا تُفَتَّحُ لَهُمْ أَبْوَابُ السَّمَاءِ وَلا يَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ حَتَّى يَلِجَ الْجَمَلُ فِي سَمِّ الْخِيَاطِ) فَيَقُولُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ اكْتُبُوا كِتَابَهُ فِي سِجِّينٍ فِي الأَرْضِ السُّفْلَى فَتُطْرَحُ رُوحُهُ طَرْحًا ثُمَّ قَرَأَ : (وَمَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَكَأَنَّمَا خَرَّ مِنْ السَّمَاءِ فَتَخْطَفُهُ الطَّيْرُ أَوْ تَهْوِي بِهِ الرِّيحُ فِي مَكَانٍ سَحِيقٍ) فَتُعَادُ رُوحُهُ فِي جَسَدِهِ وَيَأْتِيهِ مَلَكَانِ
"Orang yang mengingkari ayat-ayat Allah dan menyembah selain-Nya, setelah izinnya dicabut, para malaikat yang keras dan tegas akan membawa rohnya naik ke langit. Tidaklah mereka berjumpa dengan sekelompok malaikat melainkan para malaikat tersebut akan bertanya: Siapakah roh yang jahat ini?
Mereka akan menjawab: Dia adalah fulan bin fulan. Mereka akan menyebutkan nama terburuk yang pernah dipanggilkan kepadanya di dunia.
Akhirnya, ia tiba di langit pertama dan memohon izin agar pintu langit dibukakan baginya, tetapi izin tersebut tidak diberikan."
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta