get app
inews
Aa Text
Read Next : Demi Atasi Kemacetan, MTI Dukung Penuh Penguatan Angkutan Umum Perkotaan

Dishub Jabar Ungkap Dua Faktor Penyebab Kemacetan di Bandung Raya

Kamis, 12 Oktober 2023 | 17:41 WIB
header img
Macet di Bandung. Foto: Sindo

BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Jawa Barat, A Koswara menyatakan, ada dua faktor yang menyebabkan kemacetan kerap terjadi di wilayah Bandung Raya.

Koswara mengatakan, faktor pertama yakni terkait kinerja jalan. Menurutnya, saat ini kinerja jalan di Bandung Raya rata-rata visi rasio mencapai 40 persen.

"Ini diproyeksikan sampai dengan tahun 2035, apabila tidak dilakukan perubahan-perubahan itu bisa sampai 100 persen visi rasionya. Artinya itu stuck merah semua," ucap Koswara, Kamis (12/10/2023).

Koswara menjelaskan, visi rasio menggambarkan kapasitas daya tampung dari jalan terhadap kendaraan. Ia menyebut, dengan visi rasio 40 persen saja sudah dapat menyebabkan kemacetan bila terjadi sedikit gangguan di jalan.

"Kalau sudah 100 persen itu artinya sudah penuh semua. Itu sudah macet total," ungkapnya.

Menurut bank dunia, kata Koswara, kondisi jalan di Bandung Raya ini sudah beberapa tahun lalu harus dilakukan intervensi perubahan moda transportasi.

"Maka program perencanaan sudah cukup panjang, kalau tidak dilakukan intervensi dari angkutan massal akan sangat susah membangun jalan di Kota Bandung. Maka harus dirubah menjadi angkutan massal," katanya.

Adapun faktor kedua yakni terkait layanan atau sering disebut moda share angkutan umum. Koswara mengatakan, saat ini layanan angkutan umum di Bandung Raya baru mencapai 13 persen.

"Kalau 13 persen maka 87 persennya itu angkutan pribadi yang ada di dalam pergerakan Kota Bandung sebanyak 16 juta," imbuhnya.

Menurutnya, dari angka 87 persen angkutan pribadi tersebut hampir 62-70 persen itu adalah kendaraan roda dua.

"Potensi perubahan berkendara dari angkutan pribadi ke angkutan umum itu harusnya bisa menyasar dari pengendara roda dua. Jadi kalau diserap menjadi angkutan umum maka akan kurang lebih beralih 60 persen," tandasnya.

Editor : Zhafran Pramoedya

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut