BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Campaign sebagai startup pengembang aplikasi kampanye sosial Campaign #ForABetterWorld bersama Chandler Institute of Governance menggelar acara bertajuk 'Peran Vital Anak Muda dan Pemerintah Atasi Masalah Sosial Terkini' dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda.
Dalam acara yang berlangsung melalui Zoom Meeting pada Kamis (26/10/2023) ini, Campaign mempertemukan empat komunitas sosial dengan Pimpinan Komisi 1 DPD RI Dapil DKI Jakarta, Sylviana Murni.
Adapun keempat komunitas tersebut adalah Garis Hitam Project, Yayasan Satu Karsa Karya (YSKK), PetaBencana.id, dan CarbonEthics.
Garis Hitam Project merupakan organisasi asal Sulawesi Barat meluncurkan kampanye #CelebratingEquality dan berhasil mengajak masyarakat untuk membuka donasi sebesar Rp29 juta. Donasi ini diperuntukkan untuk membuat pelatihan menjahit dan menganyam pada 40 warga binaan lapas perempuan di kota Mamuju.
Meski berhasil mengumpulkan massa secara virtual di aplikasi Campaign #ForABetterWorld, mereka merasa terdapat beberapa permasalahan krusial yang harus diselesaikan, salah satunya adalah kesulitan untuk akses atau berkomunikasi dengan pihak pemerintah, serta kurang mendapat kepercayaan dari pemerintah dalam pengelolaan anggaran.
Menurut Sylviana Murni, tidak adanya batuan anggaran dapat disebabkan oleh keterbatasan dana pemerintah.
"Namun untuk mencapai tujuan yang diharapkan, perlu adanya kesinambungan dengan pemerintah melalui berkolaborasi bersama Pemprov, seperti Dinas Sosial atau dinas yang bersangkutan. Dengan demikian, komunitas ataupun organisasi sosial tetap mendapatkan lisensi kolaborasi," kata Sylviana.
Yayasan Satu Karsa Karya (YSKK), organisasi non pemerintah asal Surakarta, Jawa Tengah ini telah meluncurkan kampanye #DukungPAUDRamahAnak dan berhasil mengumpulkan donasi sebesar Rp33 juta. Donasi ini akan dipergunakan untuk memberikan penguatan kapasitas pendidik di Kabupaten Sukoharjo.
Menurut YSKK, saat ini kendala yang ia dan timnya hadapi selama menyelenggarakan penguatan kapasitas di daerah adalah birokrasi yang tidak sinkron antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah, karena menyampaikan permasalahan yang dihadapi pada pemerintah daerah dinilai lebih sulit.
PetaBencana.id adalah platform gratis untuk memetakan bencana secara real-time dengan mengumpulkan informasi dari media sosial lalu dikonfirmasi ke instansi pemerintahan. Selama beberapa bulan terakhir, PetaBencana.id meluncurkan kampanye #BersamaKurangiRisiko dan berhasil mengajak pendukung di aplikasi Campaign #ForABetterWorld membuka donasi sebesar Rp27 juta. Namun, upaya mitigasi bencana tak berhenti sampai situ. Mereka menemui kesulitan yang sama dengan Garis Hitam Project yaitu minimnya akses untuk berkomunikasi dengan pemerintah.
CarbonEthics, kumpulan anak muda ini mengajak masyarakat untuk lebih sadar tentang isu perubahan iklim. Mereka mengedukasi pengurangan jejak carbon salah satunya dengan meluncurkan kampanye #BeCarbonConscious yang berhasil membuka donasi sebesar Rp23 juta dari kumpulan aksi pendukung.
Saat ini permasalahan yang dihadapi oleh CarbonEthics juga tak berbeda jauh dengan organisasi lainnya yakni kendala pada komunikasi dengan pemerintah.
Engagement Lead Campaign, Ahmad Fathul Aziz berharap, diskusi ini dapat menjadi bekal untuk solusi konkret yang lebih besar nantinya.
"Di tengah banyaknya permasalahan sosial yang terjadi saat ini, kita tidak bisa berjalan sendiri-sendiri. Harus ada kerja sama yang kuat antara pemerintah dan komunitas atau organisasi sosial seperti yang kami lakukan bersama CIG dalam kolaborasi ini. Selain itu, Campaign juga hadir untuk menawarkan solusi, yakni kampanye yang memaksimalkan teknologi lewat aplikasi Campaign #ForABetterWorld. Semoga dengan langkah ini, kita bisa menciptakan dunia yang lebih baik," tandasnya.
Editor : Zhafran Pramoedya