JAKARTA, iNewsBandungRaya.id - Serangan yang dilakukan Israel terhadap Palestina telah menelan banyak korban. Peristiwa ini pun menjadi perhatian utama masyarakat dunia.
Banyak orang di belahan dunia sana yang bersatu untuk memberikan dukungan kepada rakyat Palestina. Mereka turun ke jalan dengan membawa spanduk, poster bertuliskan 'Free Palestina' hingga bendera Palestina.
Tidak ketinggalan orang-orang yang memakai scarf kotak-kotak hitam dan putih yang disebut keffiyeh Palestina. Rupanya, kaffiyeh bukan sekedar kain biasa untuk menutup kepala tapi merupakan simbol perlawanan dan perjuangan masyarakat Palestina untuk melawan oposisi yakni Israel.
"Keffiyeh melambangkan 'perampasan, pemindahan sistematis, pembunuhan di luar proses hukum [dan] penindasan'," ucap Omar Joseph Nasser-Khoury, seorang perancang busana Palestina, dikutip dari The Guardian, Jumat (3/11/2023).
Mengutip dari Qatar Foundation, keffiyeh Palestina ini memiliki dominan warna putih dibanding hitam. Keffiyeh memiliki jaring motif kotak-kotak hitam yang tipis seperti jaring ikan. Ukuran keffiyeh sendiri cukup besar yakni 120x120 cm. Biasanya keffiyeh akan digunakan di kepala atau di leher.
Keffiyeh ini dijadikan lambang perjuangan bukan hanya baru-baru ini. Keffiyeh Palestina telah dikaitkan dengan sejarah perjuangan negara tersebut, terutama sejak Pemberontakan Arab di Palestina pada 1936.
Dr. Yahya Zakaria Al-Agha, Duta Besar Urusan Kebudayaan dan Pendidikan di Kedutaan Besar Palestina di Qatar menyampaikan keffiyeh Palestina membantu para gerilyawan menghindari penangkapan, dan melindungi revolusi.
“Seorang fedayeen melakukan penyerangan yang mengakibatkan terbunuhnya dan melukai beberapa tentara Inggris, Tetapi seorang tentara melarikan diri dan memberi tahu komandannya bahwa orang yang melakukan penyerangan itu mengenakan keffiyeh sebagai penutup kepala, jadi mereka mulai mencarinya," kata Dr. Al-Agha.
“Komandan fedayeen meminta semua orang untuk meninggalkan fez, yang dipakai sebagai pelindung dari sinar matahari, dan memakai keffiyeh agar tentara tidak mengenali penyerangnya.” lanjutnya.
Menurut Dr. Al-Agha, pentingnya keffiyeh kemudian meningkat pada tahun 1974 ketika Mantan Presiden Otoritas Palestina, Yasser Arafat, berpidato di depan dunia di PBB. Dan sejak itu, hal ini menjadi lebih populer di kalangan kelompok militan.
“Keffiyeh Palestina telah menjadi simbol nasional yang penting dalam melawan penjajah, serta untuk menantang dan menolak ketidakadilan, penindasan, dan penganiayaan. Orang Palestina memakainya karena alasan sosial dan politik," ucap Dr. Al-Agha.
Editor : Zhafran Pramoedya