get app
inews
Aa Read Next : Jelang Pilkada, Pemkot Bandung Percepat Perekaman KTP-el Pemilih Pemula

Ema Sumarna Klaim TPS Overload di Bandung Hanya Tersisa Lima

Kamis, 23 November 2023 | 09:00 WIB
header img
Ketua Harian Satgas Penanganan Darurat Sampah Kota Bandung, Ema Sumarna. (Foto: bandung.go.id)

BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Ketua Harian Satgas Penanganan Darurat Sampah Kota Bandung, Ema Sumarna menyatakan, hanya tersisa 5 dari 135 TPS yang ada di Kota Bandung dengan kondisi overload.

Menurutnya, berkat kerja sama seluruh pihak, sampah harian Kota Bandung yang dibuang ke TPA berkurang hingga 31,7 persen. Dari yang semula 1.300 ton per hari, kini berkurang 400 ton lebih tiap harinya.

"Kondisi saat ini dari 135 TPS, sisa 5 TPS lagi yang masih overload. Sekarang PR-nya kita jaga TPS itu hanya boleh menerima sampah residu saja," ucap Ema, Rabu (22/11/2023).

Bukan perkara mudah bisa menyamakan frekuensi dari tiap klaster. Ema menyebut, perlu adanya pendekatan khusus hingga ke masyarakat.

Beberapa wilayah menjadi contoh pengolahan sampah yang baik, di antaranya RW 19 Antapani Tengah, RW 07 Sarijadi, RW 01 Sukamiskin, RW 12 Sukamiskin, dan RW 13 Karang Pamulang.

"Seiring berjalannya waktu, kita terus masifkan perubahan cara mengolah sampah dari hulu. Kita bergerak sesuai kluster karena ini tidak bisa selesai oleh pemerintah saja. Terutama harus ada bantuan gerakan masif dari masyarakat," terangnya.

Untuk semakin mempercepat penanganan sampah, Pemkot Bandung akan memberikan fasilitas ember dan karung untuk mengolah sampah dengan sistem Kang Empos. Rencana, maggotisasi akan dilakukan per keluarahan agar tersentralisasi.

"Ada 600 orang yang sudah dilatih untuk menjadi penyuluh pengolahan sampah. Mereka yang akan mengolah maggot per keluarahan dan memberikan edukasi kepada masyarakat tentang sistem pengolahan sampah," katanya.

Kemudian pada tataran sentralisasi level kota disediakan juga fasilitas berupa 175 biopond, hanggar maggot, dan mesin gibrik di Gedebage. Hasil dari pengolahan sampah organik akan dijadikan pakan maggot.

Sedangkan pengolahan sampah anorganik akan dibawa ke lahan yang ada di Jalan Rumah Sakit untuk diolah menjadi bahan semen.

"Kita juga upayakan langkah cepat dengan mencari TPS di wilayah lain. Mudah-mudahan dalam waktu dekat bisa mendapatkan kabar baik," ungkapnya.

Ema menambahkan, saat ini masih ada 15.000 ton sampah yang belum terangkut selama berbulan-bulan. Jumlah ini telah berkurang dari yang sebelumnya mencapai 54.000 ton. 

Atas kondisi itu, pihaknya telah meminta penambahan ritase dan waktu agar sampah yang sudah mengendap lama ini bisa dibuang lebih cepat.

"Sampah ini harus tetap dibuang. Kami sudah minta untuk penambahan ritase dan waktunya juga dari pukul 08.00-18.00 WIB karena ini harus dibereskan dulu," tandasnya.

Editor : Rizal Fadillah

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut