get app
inews
Aa Text
Read Next : Relawan Pemenangan 01 Cabut Dukungan, Merapat ke 02 Jelang Pencoblosan Pilkada Bandung 2024

Lewat Gelaran Mupakat, Dadang Supriatna Tampung Curhatan Petani di Kabupaten Bandung

Rabu, 06 Desember 2023 | 10:54 WIB
header img
Bupati Bandung, Dadang Supriatna. (Foto: Ist)

BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung menggelar acara musyawarah dengan masyarakat tani di Taman Teknologi Pertanian Kopi, Desa Cibeureum, Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung, Selasa (5/12/2023).

Kegiatan bertajuk Musyawarah Bupati bersama Masyarakat Tani (MUPAKAT) ini salah satu solusi untuk meningkatkan kesejahteraan petani, selain mempertahankan ketahanan pangan di Kabupaten Bandung.

Pada kesempatan itu, para petani bisa menyampaikan aspirasinya atau curhatannya kepada Bupati Bandung, Dadang Supriatna.

Dadang mengatakan, di Kecamatan Kertasari itu tercatat ada sekitar 5.000 petani dengan komoditi penghasil sayuran kentang, kol, wortel, bawang daun dan bawang putih. 

"Kegiatan ini baru pertama kali dilaksanakan di Kecamatan Kertasari yang merupakan inovasi dari Dinas Pertanian Kabupaten Bandung. Ini sengaja kita laksanakan, karena selama ini dengan momen seperti ini atau bertemu dengan para petani belum pernah dilakukan," ucap Dadang.

Dadang mengungkapkan, kegiatan Mupakat ini juga sekaligus untuk menyampaikan program-program Pemkab Bandung selain menampung aspirasi dari kalangan masyarakat tani.

"Masyarakat petani ini sebagai andalan untuk meningkatkan pembangunan di Kabupaten Bandung. Untuk itu, program Mupakat yang pertama kali dilaksanakan di Kertasari. Saya pun sepakat di wilayah Kertasari menjadi prioritas untuk meningkatkan kesejahteraan para petani," katanya.

Dadang menyebut, pihaknya berencana untuk memberikan BPJS Ketenagakerjaan bagi para petani di Kabupaten Bandung.

"Supaya keamanan dalam bekerja itu bisa teratasi dan mendapatkan perhatian dari pemerintah," ujarnya.
 
Dadang mengatakan, bagi peserta BPJS Ketenagakerjaan yang meninggal dunia dapat jaminan atau santunan kematian untuk ahli warisnya sebesar Rp42 juta.

"Kalau kepesertaannya sudah tiga tahun berturut-turut, anak atau ahli warisnya mendapatkan  beasiswa pendidikan," imbuhnya.

Dadang berharap, program yang digulirkan Pemkab Bandung itu bermanfaat bagi warga masyarakat petani khususnya, dan tentunya pembangunan Kabupaten Bandung akan lebih meningkat dan sejahtera para petaninya.

"Dengan adanya sejumlah komoditi sayuran itu, berharap di Kecamatan Kertasari ada rumah komoditi," ujarnya.

Di sisi lain, pihaknya juga mendukung jika Taman Teknologi Pertanian Kopi Desa Cibeureum itu dijadikan rumah komoditi yang dihasilkan para petani di Kecamatan Kertasari.

"Jika ada warga yang hajatan tak perlu beli sayuran ke luar daerah, cukup beli di rumah komoditi tersebut yang merupakan hasil para petani Kertasari. Ini yang saya harapkan. Dengan adanya rumah komoditi, warga kecamatan lainnya bisa berbelanja sayuran ke rumah komoditi di Kertasari," tuturnya.

"Jadi hasil pertanian ditampung di rumah komoditi yang ada di masing-masing kecamatan," tambahnya.

Pihaknya pun mendorong Dinas Pertanian untuk meningkatkan kualitas kelompok tani yang andal dalam menghadapi Indonesia Emas 2045.

"Untuk mempersiapkan petani-petani yang profesional dan andal untuk mengelola pertanian di Kabupaten Bandung. Selain itu untuk ketahanan pangan di Kabupaten Bandung," ucapnya.

Pada kesempatan ini, Pemkab Bandung melalui Dinas Pertanian menyalurkan 556 paket makanan dalam program Gerakan Konsumsi Sayuran, Susu, dan Telor (GEKSSOR) untuk ibu-ibu hamil dan anak-anak untuk mencegah stunting.

"Saya optimis kalau semua bergerak, termasuk para pengusaha tani membantu program pemerintah, maka insya Allah tahun 2024 Kabupaten Bandung zero stunting," tandasnya.

Editor : Rizal Fadillah

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut