BANDUNG, iNewsBandungraya.id - Pedagang di Pasar Cicadas Kota Bandung mengeluhkan naikan sejumlah kebutuhan pokok masyarakat (Kepokmas). Sebab kenaikan sejak 3 minggu terakhir ini berakibat pada sepinya pembeli.
Salah seorang Pedagang di Pasar Cicadas Bandung, Euis (40) mangaku harga seperti Cabai Rawit dengan harga normal Rp. 35.000/Kg. Sedangkan saat ini Cabai melambung tinggi menembus Rp. 100.000/Kg.
Begitupun dengan Bawang Merah Sumenep, pada kondisi normal Bawang dijual dengan harga Rp. 35.000/Kg tapi sekarang sudah mencapai Rp. 55.000/Kg nya.
Tak ayal kenaikan harga tersebut dikatakan Euis, berdampak besar terhadap penurunan omset dan minat masyarakat berbelanja di Pasar.
"Naiknya udah 3 mingguan, karena naik ya jadi sepi gini yang belinya," ungkapnya. Rabu (13/12/2023).
Ia pun berharap, harga kepokmas bisa kembali turun, sehingga pembeli kembali meningkat.
"Ya harapannya harga harga bisa turun lagi, jadi pembelinya bisa rame lagi," harapnya.
Menanggapi hal tersebut, Caleg DPR RI Dapil Jabar 1 Bandung - Cimahi Irawati mengaku, aspirasi dari para pedagang mulai dari harga yang terus merangkak naik, mengakses permodalan, fasilitas yang jauh dari standar hingga pengelolaan sampah yang terbilang buruk.
"Ketika blusukan saya banyak menyerap aspirasi pedagang, banyak yang mengeluhkan harga kebutuhan yang tinggi sekarang, sulitnya mengakses permodalan untuk mengembangkan usaha mereka, sarana prasarana yang tidak memadai hingga kebersihan pasar," ungkap wanita yang akrab disapa Teh Ira.
Ia pun berjanji akan berupaya semaksimal mungkin ketika terpilih nanti untuk mensejahterakan pedagang.
"Saya punya cita cita untuk mengaktifkan kembali Koperasi untuk pelaku usaha khususnya pedagang, sehingga pedagang tidak perlu susah mencari pinjaman modal usaha, tinggal datang ke koperasi ini bisa dapet semudah pinjaman ke Pinjol, saya juga akan terus mendorong pasar tradisional agar memiliki standar yang baik serta dalam pengelolaan sampah, sehingga pengunjung nyaman, pedagang nyaman dan bisa meningkatkan omset mereka," tandasnya.(*)
Editor : Abdul Basir