Anisa Dasuki: Medsos Berpengaruh Besar saat Pemilu, Lawan Hoaks Tidak Rumit
![header img](https://img.inews.co.id/media/600/files/networks/2023/12/23/50fb3_anisa-dasuki.jpg)
Anisa menuturkan, jika dalam pencarian muncul informasi dari portal online terpercaya dan terverifikasi oleh Dewan Pers, berarti informasi tersebut benar. Namun apabila tidak, berita itu hoaks belaka.
Saat host Reni Anjani bertanya lebih jauh tentang bagaimana mengidentifikasi hoaks? Anisa Dasuki menuturkan, salah satu tipikal hoaks adalah narasi yang bombastis.
"Terutama judulnya, yang mengundang masyarakat untuk menyebarluaskannya, bahkan sebelum membaca. Judulnya pasti bikin orang belum baca beritanya tapi udah share, makanya teman-teman pemilih, apabila dapat pesan terusan di medsos yang yang bahasa pertamanya "ini A 1", jangan percaya deh, bohong itu," tutur dia.
Anisa mengatakan, informasi saat ini sangat cepat dan mudah diakses setiap orang. Sehingga, masyarakat dituntut bijak apa dalam menghadapi terpaan informasi yang ada di medsos.
"Walaupun sebagian masyarakat Indonesia sudah cerdas dalam memilah dan memilih informasi mana benar mana tidak, namun hoaks masih menjadi ancaman karena masih banyak masyarakat yang percaya dengan sumber sumber tidak jelas dari medsos," ucap Anisa Dasuki.
Menurut Anisa, pemilih harus memastikan informasi yang akan disebarluaskan adalah dari media terverifikasi. Media terverifikasi tidak akan melakukan hal itu. Karena basic dari karya jurnalistik adalah cover both side, mendengar dan meng-cover dari kedua belah pihak dalam sebuah pemberitaan.
Editor : Ude D Gunadi