get app
inews
Aa Text
Read Next : Buka GTK Hebat, Sekda Jabar: Tidak Boleh Main-main dalam Pembangunan Pendidikan

Di Masa Kampanye, Ledia Hanifa Banyak Terima Keluhan Mahalnya Harga Bahan Pangan

Selasa, 26 Desember 2023 | 19:58 WIB
header img
Caleg DPR RI Dapil Jabar I dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Ledia Hanifa Amaliah. Foto: Antara

BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Persoalan mahalnya harga bahan pangan masih banyak dikeluhkan oleh banyak masyarakat hingga saat ini.

Hal ini diketahui berdasarkan hasil sosialisasi yang dilakukan Caleg DPR RI Dapil Jabar I dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Ledia Hanifa Amaliah dalam masa kampanye Pemilu 2024 selama hampir satu bulan ini.

"Selama ini kan memang persoalannya ketika di lapangan sejak awal memang keluhan masyarakat adalah tentang harga pangan yang selalu melambung, harganya luar biasa," ucap Ledia saat dihubungi, Selasa (26/12/2023).

Menurut Ledia, mahalnya harga pangan ini disebabkan adanya oknum yang bermain di lapangan. Sebab, petani sendiri menjual bahan pangan dengan sangat murah.

"Kita tahu dari petani itu sebenarnya mereka jualnya harganya sangat murah berarti kan ada permainan di lapangannya, ini menjadi bagian yang sangat menyedihkan keluhan keluhan masyarakat itu sehingga mereka mengalami kesulitan," ungkapnya.

Oleh karena itu, PKS meluncurkan program kampanye gagasan dengan tagline Pangan Murah, Kerja Gampang, Sehat Mudah untuk menghasilkan keadilan dan kesejahteraan bagi masyarakat. 

"Kami semua berusaha untuk membantu meringankan harganya dan kita juga mencoba untuk mengetuk hati semua pihak supaya kemudia mereka tidak mempermainkan harga harga terutama harga pangan karena itu menjadi kebutuhan pokok masyarakat," katanya.

Selain harga pangan, Ledia mengatakan, pihaknya juga akan mendorong terkait masalah pendidikan di Kota Bandung dan Cimahi. Menurutnya, saat ini sarana dan prasarana yang ada di sekolah belum memadai.

"Bagaimana pendidikan sarana dan prasarana yang ada di sekolah kemudian bagaimana kita membangun link and match antara sekolah negeri dan swasta," imbuhnya.

Selain itu, bangunan sekolah SMA di beberapa kecamatan di Kota Bandung juga masih menjadi persoalan bersama.

"Sehingga kemudian persoalanya kembali yang terangkat adalah persoalan zonasi dan lain lain kalau pun tidak ada sekolah mestinya pemerintah provinsi juga bisa berkomunikasi sehingga terjalin kemudahan," katanya.

Di sisi lain, Ledia pun optimistis masih bisa melenggang ke Senayan. Meskipun, dirinya sendiri tidak setuju daerah pemilihannya disebut sebagai Dapil Neraka.

"Saya tidak setuju kalau disebut Dapil neraka semua Dapil punya petanya masing masing, punya kelebihan dan kekurangannya masing masing. Sehingga kalau kita lihat bagaimana masing masingnya bisa meraih hati masyarakat untuk kemudian memilih," ungkapnya.

Ledia berharap, Allah menggerakan hati masyarakat untuk bersama-sama membangun Kota Bandung dan Cimahi yang lebih baik kedepannya.

"Saya hanya berharap kepada Allah mudah mudahan masyarakat yang pernah mendapatkan bantuan, masyarakat yang pernah berinteraksi, masyarakat yang pernah melihat media sosial saya, masyarakat yang secara tidak langsung pernah mendengar nama saya, Allah gerakan untuk memilih saya dan juga bersama sama saya untuk memperbaiki membangun Bandung dan Cimahi secara bersama-sama," tandasnya.

Editor : Zhafran Pramoedya

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut