get app
inews
Aa Text
Read Next : Loyalis KDM Siap Ngadandanan Kota Bandung Bersama Dandan-Arif

Marak Relawan Capres 2024 Catut Nama Persis, Jeje: Secara Lembaga Kita Netral

Jum'at, 29 Desember 2023 | 11:00 WIB
header img
Ketua Umum PP Persis, Jeje Zaenudin. (Foto: Persis)

BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Ketua Umum Pimpinan Pusat Persatuan Islam (PP Persis), Jeje Zaenudin buka suara terkait maraknya komunitas atau relawan yang mengatasnamakan Persis memberi dukungan secara terbuka kepada pasangan Capres-Cawapres 2024.

Menurut Jeje, sikap Persis secara lembaga mengambil posisi netral dan independen dalam pengertian dan makna tidak berafiliasi dengan partai manapun dan tidak menerima tawaran jadi tim sukses paslon manapun. Hal itu disepekati sejak Musykernas II November lalu.

"Kita serahkan itu semua kepada hak masing-masing individu. Karena memang ormas secara lembaga tidak punya hak suara, hak suara itu milik masing-masing individu," ucap Jeje dilansir dari laman resmi Persis, Jumat (29/12/2023).

Meski begitu, pihaknya tidak menutup kemungkinan akan memberi arahan atau dukungan kepada salah satu paslon jika diminta oleh para jamiyah.

"Jika secara moril kepemimpinan atau diminta oleh warga jamiyah harus memberi arahan, bisa saja menjelang beberapa hari pencoblosan memberi arahan atau panduan, walau bukan suatu keharusan," ungkapnya.

Sebagai Ketua Umum Persis, Jeje juga turut menganalisis serta mendapat masukan dari tim siasah, bagaimana dinamika dan perkembangan aspirasi politik pada umat secara keseluruhan, khususnya kalangan generasi muda yang sangat dominan.

"Kita sebagai pimpinan pusat tentu saja harus sangat memahami, mengkaji, dan menyikapinya dengan hati-hati, sabar, dan bijaksana. Para pemuda adalah aset kita yang sangat berharga. Gelombang pertumbuhan generasi muda jamiyah kita 15 tahun terakhir ini melahirkan trend dan aspirasi politik yang beragam," tuturnya.

Sebagai induk organisasi, kata Jeje, Persis harus mampu mewadahi dan menyalurkan potensi tersebut secara baik dan benar.

"Jangan sampai potensi dan aspirasi generasi muda itu diberangus, dibongsai, dipangkasi, dan dibuang terserak serak karena kita tidak memiliki institusi politik untuk menampungnya," imbuhnya.

"Jangan pula kita membiarkan dan melepasnya tanpa kendali sehingga dapat menjadi benalu yang merongrong pertumbuhan jamiyah yang sehat," tambahnya.

Oleh karena itu, pihaknya tidak mempermasalahkan jika ada yang mengklaim sebagai komunitas atau relawan bagian dari keluarga besar Persis mendukung salah satu pasangan Capres-Cawapres tertentu.

"Ya mereka berhak, walaupun secara hukum tidak bisa dipertanggungjawabkan formalitas dan pengakuannya oleh PP Persis," ujarnya.

"Umpamanya lima orang mengklaim sebagai himpunan alumni lintas pesantren Persis dari ponpes Persis yang berbeda. Walaupun umpamanya mereka hanya lima orang dan hanya lulusan Madrasah Ibtidaiyah. Tentu mereka tidak punya hubungan struktural apapun dengan Persis sebagai ormas," sambungnya.

Namun, Jeje mengingatkan, jika komunitas tersebut terbukti melanggar hukum, seperti mencemarkan nama baik Persis, mencatut nama besar dan lambang resmi Persis dan sebagainya, pihaknya akan menuntut secara perdata atau pindana.

"Kita didik dan salurkan talenta politik generasi muda kita dengan kaidah-kaidah siasah yang berbasis adab dan akhlak islami dalam bingkai jamiyah, lebih baik daripada mengeluarkan mereka dari jamiyah dan tidak mengakui mereka sebagai kader hanya karena beda pilihan," tandasnya.

Editor : Rizal Fadillah

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut