BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Sebanyak 9.014 kecelakaan lalu lintas terjadi di wilayah hukum Polda Jabar sepanjang 2023. Akibat kecelakaan itu, 3.213 orang tewas.
Namun dibanding 2022, jumlah kecelakaan menurun 539 kasus. Pada 2022, terjadi 9.553 kecelakaan di wilayah Jawa Barat. Korban meninggal dunia akibat kelecelakaan pada 2023 sebanyak 3.213 orang atau turun 8,46 persen dibanding 2022 sebanyak 3.510 orang.
Korban luka berat 624 orang atau turun 5,31 persen dibanding 2022 sebanyak 659. Jumlah korban luka ringan akibat kecelakaan 9.866 orang atau turun 5,62 persen dibanding 2022 yang tercatat sebanyak 10.454 orang.
Total kerugian material akibat kecelakaan selama 2023 sebesar Rp19.720.255.000 atau naik 6,21 persen dibanding 2022 yang tercatat Rp18.567.680.000.
"Jumlah kecelakaan ini turun 539 kasus atau 5.46 persen dibanding 2022. Sedangkan jumlah korban meninggal dunia turun 297 orang atau 8 persen," kata Kapolda Jabar Irjen Akhmad Wiyagus saat rilis akhir tahun di Polrestabes Bandung, Jalan Merdeka, Kota Bandung, Jumat (29/12/2023).
Sepanjang 2023, ujar Irjen Pol Akhmad Wiyagus, Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Jabarr dan jajaran mencatat pelanggaran lalu lintas tercatat sebanyak 33.506 kasus.
Pelanggaran itu ditindak melalui tilang elektronik. Polda Jabar menyiapkan 21 tilang elektronik statis, 1 unit tilang elektronik portabel, dan 2.000-an unit tilang elektronik mobile untuk dapat menegakkan aturan lalu lintas. "Data pelanggaran pada 2023 sebanyak 33.506," ujar Irjen Pol Akhmad Wiyagus.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Ibrahim Tompo, mengatakan kecelakaan paling sering terjadi di jalur arteri dengan kontur jalan berkelok dan menanjak, yakni, Ciamis dan Sumedang.
"Wilayah yang paling sering kecelakaan, seperti Ciamis karena memang itu konstruksi wilayahnya daerah pegunungan juga Sumedang yang memang punya jalan yang sama pegunungan, tikungan," kata Kabid Humas Polda Jabar.
Sedangkan di jalur tol, ujar Kombes Pol Ibrahim Tompo, kecelakaan sering terjadi di Tol Cipali dan Padalarang. "Ada juga di jalur cepat seperti tol. Di beberapa tol dengan kondisi menikung punya kerawanan dari sisi kelalaian pengemudi karena mengantuk. Seperti Tol Cipali dan Padalarang termasuk jalur Utara," ujar Kombes Pol Ibrahim Tompo.
Kabid Humas menuturkan, dari evaluasi tahun berjalan, pelanggan lalulintas, dari sisi kecelakaan ysng menimbulkan korban jiwa cenderung menurun selama 2023 dibanding 2022.
"Ada berbagai hal yang jadi faktor menyebabkan angka fatal dari kecelakaan menurun. Tahun ini juga program E-TLE lumayan meningkat sehingga tahun ini banyak penindakan," tutur Kabid Humas.
Editor : Ude D Gunadi