SUMEDANG, iNewsBandungRaya.id - Penjabat (Pj) Bupati Sumedang, Herman Suryatman bersama unsur Forkopimda meninjauan sejumlah titik lokasi terdampak bencana gempa di Kabupaten Sumedang, Minggu (31/12/2023) malam.
Berdasarkan data Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa terjadi di malam tahun baru pada pukul 20.34 WIB. Gempa ini diawali oleh dua gempa bumi pembuka berkekuatan M 4,1 yang terjadi pada pukul 14.35 WIB dan M 3,4 pada pukul 15.38 WIB.
"Kami langsung lakukan cek ricek dan kroscek lapangan. Ada dua area terdampak pertama RSU Sumedang dan Pakuwon. Kemudian kedua, area pemukiman yaitu Babakan Hurip, Tegalsari, Cipameungpeuk dan Cimalaka," ucap Herman.
Herman mengatakan, ada tiga bangunan yang retak di RSUD dan saat langsung dilakukan asesmen secara cermat yaitu di Paviliun, VIP dan Sakura.
"Kami putuskan semua pasien yang ada di 3 bangunan utama dievakuasi. Sebanyak 248 pasien rawat inap ditambah 83 pasien di IGD dievakuasi ke tempat aman, kami tempatkan di 5 tenda," ungkapnya.
Dikatakan Herman, dalam upaya mengevakuasi bencana gempa di rumah sakit, pihaknya berupaya memperhatikan keselamatan pasien agar tidak sampai menimbulkan ekses terhadap kesehatan para pasien.
"Prinsip kami jangan sampai menangani permasalahan kemudian ada ekses. Satu sisi kami harus evakuasi, tapi kami harus perhatikan juga keselamatan pasien karena warga sakit terutama yang kritis dan anak anak. Untuk kondisi saat ini aman terkendali, namun tetap waspada," tuturnya.
Herman menyebut, untuk RS Pakuwon, walaupun tidak terdampak, sebagai antisipasi semua pasien dievakuasi keluar dari gedung rumah sakit Pakuwon ke tempat yang aman.
Pasca gempa Sumedang, BPBD melakukan asesmen untuk memastikan bangunan di Pakuwon dalam kondisinya baik dan jika sudah bisa disimpulkan hasil asesmen baru dilakukan langkah berikutnya untuk mengembalikan pasien ke ruangannya masing-masing.
"Prioritas kami keamanan dan keselamatan pasien, demikian juga yang di RSUD. Tadi sudah disimpulkan BPBD yang 3 bangunan di RSUD itu sangat riskan. Tentu kami menunggu ahli bangunan untuk mendalami lebih jauh, jadi mungkin sampai besok," jelasnya.
Khusus untuk area pemukiman, kata Herman, yang paling banyak terdampak di Babakan Hurip, Kelurahan Kotakaler, Sumedang Utara. Kurang lebih ada 53 rumah yang retak-retak.
"Warga dievakuasi ke tiga tempat di lapangan dan BPBD melakukan asesmen mana saja rumah yang riskan," ujarnya.
Herman pun menghimbau kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Ia meminta, agar menerima informasi resmi yang hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi serta informasi dari Forkopimda.
"Kami pastikan Sumedang aman dan terkendali. Hati-hati dengan hoaks. Informasi hanya satu dari Forkopimda dan nanti kami siapkan posko informasi itu ada di depan Alun-alun yaitu posko utama kita nanti a sampai z terkait korban dan sebagainya," tandasnya.
Editor : Rizal Fadillah