TERAPI bekam merupakan salah satu pengobatan alternatif tertua di dunia. Terapi ini dipercaya dapat menyembuhkan berbagai penyakit seperti meringankan nyeri, masalah kesuburan, pencernaan, dan kesehatan organ vital lainnya. Bekam dapat membantu meningkatkan aliran darah, mengendurkan jaringan otot yang tegang, dan juga menghilangkan zat serta racun berbahaya dari tubuh untuk mempercepat proses penyembuhan.
Berdasarkan sejarahnya, bekam terkenal sejak ribuan tahun lalu sebagai praktik pengobatan tradisional di beberapa belahan dunia seperti Cina dan Timur Tengah, dengan alat yang masih terbuat dari tanduk binatang, bambu, atau tanah liat. Sementara di era modern seperti sekarang digunakan cawan yang terbuat dari gelas, plastik, dan silikon. Bahkan bagi umat Islam diyakini bekam juga salah satu pengobatan yang dilakukan Rasulullah saw.
Bagian tubuh yang paling sering dilakukan terapi bekam adalah punggung, leher, bahu, kaki dan kepala, tepatnya pada titik-titik akupuntur. Bekam bisa dilakukan kapan saja, akan tetapi ada juga waktu yang sangat dianjurkan misalnya pada tanggal 17, 19 dan 21 bulan hijriah atau pada saat sedang berpuasa.
Pengobatan alternatif ini dilakukan dengan meletakkan cawan khusus pada bagian tubuh yang sakit atau titik akupunturnya kemudian memompa hisap udara di dalam cawan hingga vakum. Dengan demikian cawan akan menempel kuat di permukaan kulit dan menghisap lapisan kulit dan lemak dari otot, dan terkadang bahkan juga bisa memisahkan lapisan otot satu sama lain. Kulit yang tersedot ini akan memerah karena pembuluh darah merespon perubahan tekanan.
Supaya cawan bisa dengan mudah terlepas, terapis biasanya akan mengoleskan minyak pijat seperti minyak zaitun. Setelah itu, terapis akan menempelkan cawan dan menggesernya ke seluruh permukaan tubuh untuk menciptakan efek seperti pijatan guna melancarkan peredaran darah.
Selanjutnya dipasang cawan vakum di beberapa titik akupuntur. Misal di area punggung bisa sampai belasan titik, didiamkan dalam jangka waktu tertentu. Untuk mengeluarkan darah kotornya, dilakukan dengan menusuk atau membuat sayatan kecil pada kulit bekas cawan. Setelah itu, cawan kembali ditempatkan di atas permukaan kulit yang ditusuk atau disayat tersebut sampai darah kotor berhasil dikeluarkan.
Setelah cawan dilepas, terapis biasanya akan membersihkan luka dan memberikan antibiotik untuk mencegah infeksi. Selesai dibekam akan timbul memar berwarna kemerahan atau keunguan di kulit. Memar ini bersifat sementara dan umumnya akan hilang dalam kurun waktu 3-5 hari setelah terapi.
Dengan menarik darah kotor ke permukaan kulit, maka bekam membantu menghilangkan zat serta racun berbahaya dari tubuh. Alhasil, segala rasa sakit dan nyeri yang dialami oleh penderita bisa segera membaik dan merasa lebih rileks
Sebagai catatan terapi ini harus dilakukan oleh terapis profesional tentunya dengan cara yang higienis untuk mencegah infeksi dan penularan penyakit. (*)
Editor : Ude D Gunadi