get app
inews
Aa Read Next : Imbas Kenaikan Harga Beras, HMI Cabang Bandung Sampaikan Lima Tuntutan

Berawal dari Kegelisahan Lafran Pane, Begini Sejarah HMI yang Lahir 5 Februari

Senin, 05 Februari 2024 | 11:07 WIB
header img
Himpunan Mahasiswa Islam. (Foto: ilustrasi/Ist)

BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Himpunan Mahasiswa Islam atau yang biasa dikenal dengan sebutan HMI merupakan salah satu organisasi mahasiswa tertua dan terbesar di Indonesia. HMI dideklarasikan Lafran Pane di Universitas Islam Indonesia (UII), Yogyakarta pada 5 Februari 1947.

Dikutip dari berbagai sumber, HMI lahir dari kegelisahan Lafran Pane yang melihat ormawa saat itu tidak lagi menjunjung tinggi nilai-nilai keislaman lantaran kuatnya polarisasi politik dari berbagai ideologi pasca kemerdekaan Indonesia.

Lafran Pane pun mengajak teman-temannya dari kampus Balai Perguruan Tinggi Gajah Mada dan Sekolah Teknik Tinggi untuk membahas pembentukan organisasi mahasiswa yang berazaskan Islam namun tidak menemui hasil.

Pria asal Tapanuli Selatan itu pun nekat meminta izin menggunakan jam kelasnya dengan mata kuliah tafsir dari dosen Husein Yahya untuk mengadakan rapat sekaligus rapat pembentukan HMI.

Rapat tersebut pun menyepakati bahwa Lafran Pane menjadi Ketua HMI dengan Wakil Ketua Asmin Nasution, Penulis I Anton Timoer Djailani, Penulis II Karnoto Zarkasyi, Bendahara I Dahlan Husein, Bendahara II Maisaroh Hilal, serta anggota Suwali, Yusdi Gozali, dan Mansyur.

Kini diusianya yang telah menapaki 77 tahun, HMI telah mencetak banyak kader yang terus berjuang untuk melaksanakan tujuan sang hijau hitam dengan terbinanya insan akademis, pencipta, pengabdi yang bernafaskan islam, dan bertanggungjawab atas terwujudnya masyarakat adil makmur yang diridhoi Allah SWT.

Diusianya yang ke-77 tahun, HMI juga telah melewati berbagai dinamika organisasi. Puncaknya saat HMI terpecah dua kubu yakni HMI Dipo dan HMI Mpo lantaran adanya tekanan dari Orde Baru untuk mengubah azaz tunggal Pancasila.

Setelah Kongres HMI ke 15 di Medan pada 1983, HMI Dipo menerima azaz tunggal Pancasila lantaran tidak ingin HMI dibubarkan pemerintah, sementara HMI Mpo tegas menolak.

Kemudian usai tumbangnya rezim Orde Baru tidak lantas menjadikan organisasi ini kembali bersatu.

Pada Kongres HMI di Jambi tahun 1999, HMI Dipo memutuskan untuk mengembalikan asas Islam di tubuh organisasi. Sayangnya, HMI Mpo tidak lagi ingin bersatu meski kedua ormawa itu sudah sama-sama berazaskan Islam.

Upaya menyatukan dua kubu HMI masih terus dilakukan alumni hingga pengurus PB HMI sampai saat ini. Namun, perbedaan karater hingga tradisi organisasi cukup sulit menyatukannya. Selamat ulang tahun ke-77 HMI, Yakin Usaha Sampai.

Editor : Rizal Fadillah

Follow Berita iNews Bandungraya di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut