get app
inews
Aa Text
Read Next : Rombongan SSDN P4N LXVIII Tinjau Peran ITB dan Bio Farma dalam Ketahanan Nasional

Civitas Akademika ITB Gelar Deklarasi Demokrasi Berintegritas Bentuk Kekhawatiran pada Pemilu

Senin, 05 Februari 2024 | 20:44 WIB
header img
Civitas Akademika ITB Gelar Deklarasi Demokrasi Berintegritas. (Foto: Ist)

BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Menyusul perguruan tinggi lain yang tah mengeluarkan petisi, giliran Civitas Akademika ITB mendeklarasikan Demokrasi Berintegritas.

Hari ini, Senin (5/2/2024) Civitas Akademika ITB yang tergabung dari 200 dosen dan guru besar yang sepakat menyuarakan kekhawatiran mengenai pemilu saat ini lewat Forum Demokrasi Berintegritas.

Guru Besar ITB, Prof. Yazid menyampaikan deklarasi ini merupakan bentuk kekhawatiran pada pemilu saat ini yang dinilai berjalan dengan tidak beradab.

“Makanya kita mengadakan deklarasi karena itu, karena khawatir pemilu itu berkebalikan dengan menjadi pemilu yang tidak berkeadaban, pemilu yang curang, pemilu yang tidak didasari dengan keterbukaan, pemilu yang didasari oleh akal-akalan, itu adalah kekhawatiran kita,” ujar Prof. Yazid, Senin (5/2).

Lanjut, Prof. Yazid menyampaikan deklarasi ini setidaknya memberikan arahan, usulan pada proses demokrasi.

“Agar menjadi proses demokrasi membawa nilai-nilai keadaban yang sudah diwariskan oleh para pewaris bangsa kita,” ujarnya.

Prof. Yazid pun menilai, adanya ketidakadaban pada pemilu bukan hanya kali ini saja, namun menurutnya pada pemilu kali ini tanda-tanda ketidakadabannya terlihat sangat parah.

“Tapi harus kita ingat juga, pilpres sebelumnya juga ada proses ketidakadaban itu tetapi tidak separah sekarang, makanya kita dorong untuk membuat deklarasi ini karena proses pemilu yang tidak beradab semakin menunjukan tanda-tanda yang lebih parah,” bebernya.

Sementara itu, Giru Besar Sekolah Farmasi, Prof. Daryono Hadi Tjahyono berharap melalui deklarasi ini bisa memberikan bekal pada pemimpin saat ini maupun yang akan terpilih nanti.

“Kami semua disini, komunitas, dan dosen peduli demokrasi berintegritas, poin-poin yang kami sampaikan harapannya nanti bisa menjadi bekal bagi semua pemimpin baik yang saat ini berkuasa ataupun calon-calon pemimpin yang nanti akan terpilih melalui pilpres dan juga pileg pada 14 Februari yang akan datang,” ujarnya.

Terakhir, Prof. Daryono pun berharap pemerintah lebih memperhatikan masyarakat dan tidak lagi dimanfaatkan pada saat proses pemilihan berlansung.

“Dan tentu kami sangat berharap bahwa pemimpin sekarang maupun yang akan datang itu lebih consern pada masyarakat karena selama ini masyarakat lebih banyak dimanfaatkan pada saat-saat pemilihan, harapan kami tentu ini untuk kebaikan Indonesia,” tandasnya.

Editor : Rizal Fadillah

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut