Penjual Nasi Keluhkan Kenaikan Harga Beras

BANDUNG, iNewsBandungraya.id - Saat ini hampir di seluruh Indonesia sedang mengalami kenaikan harga bahan pokok, salah satunya adalah harga beras. Kisaran harga beras saat ini bisa mencapai Rp16.000 hingga Rp18.000 perkilonya. Hal ini tentunya mempengaruhi kehidupan masyarakat tak terkecuali para penjual masakan yang menyediakan nasi.
"Gara gara beras naik sebenernya ngaruh ke dagangan cuma ga sampai saya naikin harganya, cuma porsi nasi nya saya kurangi" ucap Aa pedagang ayam katsu Araya Bento, Jumat (16/2/2024).
Ia mengungkapkan jika porsi nasi tetap sama seperti sebelumnya maka ia akan mendapat kerugian karena harga beras yang naik.
Selain Aa, Yati selaku pemilik warung nasi “Warung Yati” juga mengalami dampak dari kenaikan beras ini. Ia mengatakan harga beras paling murah saat ini bahkan mencapai harga Rp.16.000 dengan kualitas yang tidak terlalu baik.
"Tetep aja buat harganya saya ga naikin cuma apa apa sekarang mah dikurangin aja, untungnya yang beli juga ga pernah minta nasi banyak, mereka pada ngerti" Jelas Yati
Tak hanya beras, Yati juga mengungkapkan bahan bahan lainnya sudah mulai naik seperti harga ayam yang mencapai Rp38.000 dari yang awalnya hanya Rp35.0000. Ia mengatakan walaupun sudah mengurangi porsi dagangannya tetapi pendapatan yang ia dapat tak sebanyak sebelum kenaikan beras.
"Misalkan biasa pendapatan laba Rp.50.000 sekarang cuma Rp.20.000, atau kadang pas pasan. Cuma ya da gimana lagi sekarang mah yang penting bisa diputar aja uangnya" ucap bu Yati.
Yati merasa tak ada yang bisa ia lakukan dengan kenaikan beras ini selain dengan mengurangi porsi dagangannya. Ia hanya berharap dagangannya bisa terus berlanjut dan harga beras bisa turun kembali seperti semula. (*)
Editor : Abdul Basir