“Disebut Roemah Kentang, karena dulu sempat viral bau kentang. Orang kalau lewat depan sini katanya sering mencium aroma kentang. Padahal banyak yang tidak tahu kalau bau kentang itu berasal dari tumbuhan yang kalau malam hari kena angin dan bergesekan akan menimbulkan bau seperti aroma kentang,” kata Arni, Sabtu (17/2/2024).
Meski telah direnovasi sedemikian rupa, kesan heritage pada bangunan ini tetap terjaga. Ornamen Belanda yang khas pun tetap dipertahankan.
Hal itu terlihat dari jendela-jendela besar dan pilar tinggi dengan tembok batu ala rumah zaman dulu yang tampak masih kokoh. Pada sudut ruangan pun dipajang sebuah piano tua hingga televisi zaman Belanda yang masih disimpan rapi.
Pada bagian tengah ruangan diberikan sedikit nuansa modern dengan gambar-gambar mural yang berwarna-warni, beberapa lantainya turut dipercantik dengan memakai ubin dengan motif dan warna, memberikan kesan fresh dan jauh dari suasana horor.
Roemah Ketang 1908 menyediakan berbagai fasilitas, seperti wifi gratis, bar, parkiran yang luas, toilet, musola, meeting room dan VIP room.
Editor : Rizal Fadillah