get app
inews
Aa Read Next : Gagal ke Senayan, PPP Siapkan Gugatan ke MK

Meninggal Usai Bertugas, Penyebab Kematian Ketua KPPS di Ujungberung Bandung Belum Diketahui

Sabtu, 17 Februari 2024 | 19:52 WIB
header img
KPPS meninggal dunia. (Foto: ilustrasi/net)

BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Seorang petugas kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) di Kota Bandung meninggal dunia usai menjalankan tugas Pemilu 2024, Jumat (16/2/2024). Diketahui, korban bernama Jajang Safaat yang merupakan Ketua KPPS 18 Pasirwangi, Kecamatan Ujungberung.

Hal ini pun dibenarkan oleh Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bandung, Wenti Frihadianti. Meski begitu, KPU Kota Bandung belum dapat memastikan penyebab Jajang Safaat meninggal dunia.

"Iya betul (meninggal dunia)," ucap Wenti, Jumat (16/2/2024).

Wenti mengatakan, hingga saat ini pihaknya belum mendatangi rumah duka. Karena itu, KPU Kota Bandung belum dapat memastikan penyebab almarhum meninggal dunia.

Di sisi lain, Juju Juariah selaku adik kandung almarhum Jajang memastikakan, sang kakak tidak memiliki riwayat penyakit apapun. 

"Enggak (punya penyakit), termasuk orang sehat, baru dibawa ke rumah sakit itu kemarin saja," ucap Juju saat ditemui di rumah duka, di RW 05 Kelurahan Pasirwangi, Kecamatan Ujungberung, Kota Bandung, Sabtu (17/2/2024). 

Menurutnya, kondisi Jajang mulai menurun dua hari menjelang pencoblosan. Saat itu, keluhannya hanya tidak enak badan saja. 

"H-2 Pemilu sudah mulai terasa tidak enak badan. Sudah gitu, pas hari Pemilu jam setengah 3 subuh, sudah tidak kuat sampai pulang, itu muntah juga mual," ungkapnya.

"Setengah 3 subuh masih penghitungan suara, akhirnya lemes terus pulang. Sudah lemes, napasnya sesak sama diare, badan tuh, pada sakit," tambahnya. 

Karena kondisi Jajang yang tak kunjung membaik, akhirnya Jajang dibawa ke dokter umum untuk mendapatkan pengobatan pada Kamis (15/2/2024). 

“Tapi gak ada reaksi obatnya tuh, seharian itu,” imbuhnya.

Pada Jumat (16/2/2024), Juju membawa Jajang ke Rumah Sakit Al-Islam untuk mendapatkan perawatan. Saat diperiksa di RS Al-Islam, kondisi Jajang sudah memburuk.

Selepas ashar, kondisi Jajang semakin memburuk dan detak jantungnya melemah. Dokter sempat berupaya menggunakan alat pacu jantung tapi nyawa Jajang tak tertolong.

Jajang meninggalkan seorang istri dan dua anak. Selama ini, Jajang dikenal sebagai pribadi yang baik dan begitu aktif dalam berbagai kegiatan di wilayah tempat tinggalnya. 

"Dengan kejadian ini, ini udah takdirnya, udah menerima dengan ikhlas," jelasnya.

Juju berharap, peristiwa wafatnya petugas KPPS tak terjadi lagi. Menurutnya, petugas KPPS yang bertugas harus diatur sedemikian rupa ritme kerjanya agar tak terlalu kelelahan.

"Paling sibuk KPPS. Saya menyaksikan banget, capek memang. Tambah dia (Jajang) tuh buka lahan baru di sini kan (tempat TPS). Itu kan banyak rumput, harus dia bersihkan dulu, memang sudah diforsir,” tandasnya.

Sebelumnya, KPU Jabar mengungkapkan sebanyak 6 orang anggota kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) dan satu orang Panitia Pemungutan Suara (PPS) meninggal dunia selama proses pemungutan suara berlangsung, Rabu (14/2/2024) kemarin. Mereka diduga mengalami kelelahan.

"Total meninggal 6 orang KPPS dan satu orang PPS," ucap Komisioner KPU Jabar Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, dan Partisipasi Masyarakat Hedi Ardhia, Jumat (16/2/2024).

Hedi mengatakan, anggota KPPS yang meninggal berasal dari daerah Kabupaten Garut 2 orang, Kabupaten Sukabumi 1 orang, Kabupaten Tasik 1 orang dan satu orang PPS. Kemudiam dua orang KPPS di Kabupaten Bogor.

Selain itu, terdapat 1.335 KPPS yang mendapatkan perawatan karena mengalami kelelahan. Termasuk dari anggota PPK 51 orang, PPS 336 orang dan Linmas 243 orang.

"Kami ikut berbelangsungkawa atas kepergian almarhum, terima kasih atas dedikasi dan pengabdian kepada negara. Secara kelembagaan KPU akan memberikan perhatian kepada keluarga korban," katanya.

Editor : Rizal Fadillah

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut