Atalia Praratya Buka Donasi untuk Bantu Korban Terdampak Banjir Cirebon

BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Ketua Umum Jabar Bergerak, Atalia Praratya membuka donasi untuk membantu para korban yang terdampak banjir di sembilan kecamatan di Kabupaten Cirebon.

Diketahui, banjir tersebut terjadi setelah hujan deras dengan durasi waktu yang lama mengguyur wilayah setempat hingga mengakibatkan luapan Sungat Ciberes dan Cisaranggung para Rabu (6/3/2024).

Baca Juga

Golkar Bantah Pertemuan Atalia dan Erwin Jalin Koalisi untuk Pilwalkot Bandung 2024

Adapun sembilan kecamatan yang terdampak banjir tersebut, di antaranya Kecamatan Waled, Karangwareng, Ciledug, Pasaleman, Pabedilan, Pangenan, Babakan, Gebang dan Pabuaran.

"Modon doa, banjir terjadi Cirebon. 1 orang tewas, 83.000 jiwa terdampak," tulis Atalia dalam Instagram pribadinya, Kamis (7/3/2024).

"Bencana banjir ini akibat meluapnya sungai Ciberes & Cisaranggung di Kab. cirebon yang merendam 9 kecamatan," tambahnya.

Baca Juga

Atalia Praratya Tak Jadi Maju di Pilwalkot Bandung, Digantikan Arfi Rafnialdi

Atalia mengungkapkan, saat ini kebutuhan yang paling mendesak dan dibutuhkan para korban adalah makanan serta alat kebersihan.

"Saat ini yang menjadi kebutuhan mendesak yaitu makanan dan alat kebersihan," ungkapnya.

Oleh karena itu, Atalia pun mengajak kepada seluruh pihak untuk mengulurkan tangannya membantu para korban dengan cara berdonasi melalui Jabar Bergerak.

Baca Juga

Putri Ridwan Kamil Disebut Cari Perhatian Usai Posting Produk Pro Israel

"Bantuan bisa disalurkan melalui jejaring @jabarbergerak, 0092960341100 Bank BJB KCP Simpang Dago," ujarnya.

"Gunakan kode (017) di nominal donasi. Contoh: Rp. 100.017," tandasnya.

Sementara itu, dalam video yang diunggah Atalia, terlihat Banjir Cirebon merendam ribuan sepeda motor milik para pegawai pabrik sepatu dan sandal di Desa Sidaresmi, Kecamatan Pabedilan.

Baca Juga

Putri Bungsunya Putuskan Lepas Hijab, Ini Respon Atalia Praratya

Dari video itu, para pekerja pabrik tampak berusaha menyelamatkan motor mereka. Sebagian dari mereka menyelamatkan motor dengan cara mendorong untuk keluar dari genangan banjir.

Banyaknya karyawan yang ingin keluar dari kepungan banjir, membuat antrean panjang di pintu keluar masuk. Ketinggian permukaan air diperkirakan mencapai 50 hingga 80 sentimeter.

Air merendam mayoritas area pabrik, termasuk kawasan parkir. Bahkan, sebagian motor yang berada di titik terendah nyaris tak tampak dan hanya terlihat setangnya.

Editor : Rizal Fadillah