BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golongan Karya (Golkar) Jawa Barat mendorong Ridwan Kamil maju dan dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jabar 2024.
Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Jabar, Tubagus Ace Hasan Syadzily mengatakan, dorongan ini juga sudah sejalan dengan surat rekomendasi yang dikeluarkan oleh Partai Golkar pusat agar Ridwan Kamil turut maju di Pilgub Jabar periode kedua.
"Jadi tentu kami selagi belum ada perubahan dari DPP, hingga saat ini masih konsisten mendorong Pak Ridwan Kamil untuk menjadi calon gubernur dari Partai Golkar dalam pilkada di Jawa Barat," ujar Ace, Kamis (7/3/2024).
Meski diberi tiket maju Pilgub DKI Jakarta, Ace menilai Ridwan Kamil lebih baik melanjutkan karirnya di Jabar.
"Ya memang Pak Emil mendapatkan penugasan di dua provinsi, yaitu Jabar dan DKI Jakarta. Tapi saya secara personal telah bicara kepada Pak Emil, bahwa lebih baik Pak Emil di Jabar," katanya.
Menurutnya, selama memimpin Jabar, Ridwan Kamil bersama wakilnya Uu Ruzhanul Ulum dinilai telah banyak menorehkan prestasi. Beberapa program kerja yang disusun selama lima tahun berjalan dengan maksimal. Sehingga, Ace mendorong agar Ridwan Kamil melanjutkan prestasi itu.
"Karena jejak beliau sebagai gubernur provinsi Jawa Barat ya, ini perlu dilanjutkan dan potensi untuk menang kembali sangat tinggi," ujarnya.
Sementara itu, Ridwan Kamil sebelumnya menyatakan dirinya tidak hanya mendapatkan tawaran maju di Pilgub Jabar dan DKI Jakarta. Dia mengaku mendapatkan tawaran menteri usai menjadi bagian tim kampanye Prabowo-Gibran di Jabar.
"Pilihan saya memang tiga ya, antara menteri, Gubernur DKI dan Gubernur Jabar," kata Emil di Sekretariat TKD Jabar, Kota Bandung, pada Kamis (15/2/2024).
Meski mendapatkan tawaran jatah menteri, Ridwan Kamil masih merasa ingin melanjutkan menjadi Gubernur Jabar periode kedua. Akan tetapi, dia tidak mengelak jika nantinya akan berubah pada pilihan lainnya.
"Perhari ini belum saya putuskan, kalau hati cenderung mungkin melanjutkan Jabar Jilid II tapi belum saya putuskan karena proses masih panjang," ucapnya.
Editor : Zhafran Pramoedya