BANDUNG BARAT,Inews Bandungraya.Id - Pegawai Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) digembleng pendidikan bela negara angkatan ketiga selama 14 hari.
Kegiatan yang diikuti oleh 210 perwakilan pegawai Kementerian PUPR dari seluruh Indonesia ini, digelar di Pusat Pendidikan Kavaleri (Pusdikkav), Pusat Kesenjataan Kavaleri (Pussenkav) TNI AD di Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian PUPR, Mohammad Zainal Fatah mengatakan, peserta yang mengikuti pendidikan bela negara ini merupakan Kepala Satuan Kerja (Kasatker), Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dan Pokja Pengadaan Barang dan Jasa (PBJ).
"Pendidikan bela negara ini upaya untuk meningkatkan semangat sebagai sebuah bangsa. Mereka yang bertugas di lapangan tantangannya banyak, mentalnya harus baik, dan semangat kerjanya juga baik," ucapnya usai penutupan upacara pendidikan bela negara di Pusdikkav Pussenkav TNI AD, Padalarang, Kamis (7/3/2024).
Pihaknya juga telah melakukan pendidikan bela negara untuk pejabat eselon III di Kementerian PUPR. Ada sejumlah kriteria yang harus dipenuhi untuk bisa mengikuti pendidikan bela negara, antara lain Kasatker yang bertugas untuk menghandle proyek infrastruktur di lapangan.
Lalu PPK (Pimpro) dan Pokja PBJ, yakni kelompok kerja yang melakukan pengadaan barang dan jasa. Sebagai ujung tombak pembangunan, mereka mesti memiliki semangat tinggi, punya keberanian, dan integritas di lapangan.
Melalui pendidikan ini mereka dilatih agar kuat, selain sebagai pegawai Kementerian PUPR yang profesional dan punya keahlian. Sehingga dengan dua modal utama itu kinerja mereka menjadi jauh lebih baik.
"Mereka adalah ujung tombak PUPR, cepat atau tidaknya dalam mengerjakan tugas, ya mereka-mereka itu. Apalagi PU sekarang kan sudah bukan kerja dua shift lagi, melainkan tiga shift karena tugasnya semakin banyak," tuturnya.
Disinggung dipilihnya Pusdikkav Pussenkav TNI AD sebagai tempat untuk pendidikan bela negara, Fatah beralasan karena Kementerian PUPR dan Pusdikkav merupakan bagian dari sebuah negara. Sehingga dalam menjalankan tugas negara di lapangannya masing-masing, perlu adanya kolaborasi dan tidak mungkin kerja sendiri-sendiri.
Pada kesempatan yang sama, Komandan Pusdikkav Pussenkav Brigadir Jenderal TNI Tatang Budiman, S.I.P., M.H.I., menyebutkan, selama menjalani pendidikan bela negara banyak materi yang diberikan kepada para peserta.
Tujuannya untuk membentuk semangat bela negara, wawasan kebangsaan, berintegritas, bekerja semakin bersemangat, kompak, dan saling kerja sama.
"Pendidikan bela negara ini merupakan yang pertama di Pusdikkav dari PUPR. Tapi berdasarkan informasi dari PUPR, mereka juga pernah mengadakan kegiatan serupa di Pusdikpassus dan Marinir," sebutnya.
Diakhir penutupan pendidikan bela negara, Sekjen Kementerian PUPR, Mohammad Zainal Fatah bersama Komandan Pusdikkav Pussenkav Brigadir Jenderal TNI Tatang Budiman, S.I.P., M.H.I., menyaksikan sejumlah atraksi kemahiran yang ditunjukkan para peserta. Setelah itu Mohammad Zainal Fatah berkeliling menaiki kendaraan tank dan kuda, lalu mendapatkan brevet kehormatan. (*)
Editor : Rizki Maulana