get app
inews
Aa Text
Read Next : Lisung Dulang Resto, Wedding Venue Outdoor yang Indah dan Sejuk di Bandung

Jelajah Masjid Nusantara Beberkan Kesan Bangun Masjid di Pelosok Mulai Season 1-5

Jum'at, 08 Maret 2024 | 21:10 WIB
header img
Jelajah Masjid Nusantara. (Foto: Ist)

BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Masjid Nusantara terus melanjutkan perjalanan mereka setelah memproduksi tayangan dokumenter selama 4 season. Tahun 2024 ini. Masjid Nusantara kembali melayarkan tayangan mereka bertajuk Jelajah Masjid Nusantara season 5.

Bagi Produser Jelajah Masjid Nusantara, Ihra Tumiwa, setiap perjalanan season memiliki kesan yang berbeda-beda. Seperti pada season 1 di Pattiro, Sulawesi Selatan, dia bersama tim sempat terbawa arus sungai. Sebab, lokasi masjid di lingkungan masyarakat tersebut dikelilingi sungai besar dan tidak memiliki jembatan.

"Mau gamau kita harus lewat kesitu, kebetulan itu lagi turun hujan, kita tunggu ternyata ada arus sungai yang deras, bahkan ada mayat sapi 2 di video ga dimasukin. Kita terpaksa nyebrang, ternyata arusnya kuat banget. Makanya 3 orang kebawa arus, sampai kantor udah berdo'a bareng, karena dapet kabar kita terbawa arus. Alhamdulillah tapi selamat," kata Ihra di CGV Metro Indah Mall, Bandung, Jumat (8/3/2024).

Kemudian pada season 2 di Buttue, Sulawesi Selatan, sudah hampir 30 tahun tidak memiliki masjid.

"Akhirnya kita datang ke sana. Itu viral, jadi 3 kecamatan mereka gotong royong untuk angkat kerangka masjidnya, terus lewat 20 perahu dorong sampai ke dalem kurang lebih 1 jam. Sejarah pertama pembangunan masjid terapung di Indonesia, Sulawesi Selatan," ungkapnya.

Kesan yang berbeda juga dirasakan pada season 3 tepatnya di Kabupaten Solok, Sumatera Barat. Ihra mengungkapkan, pihaknya membangun masjid selama 7 hari 7 malam non-stop.

"Kita bangun masjid 7 hari 7 malam non stop di Kabupaten Solok, Sumatera Barat," ujarya.

Berlanjut di season 4, Ihra dan tim mencoba hal baru dengan membangun masjid selama 99 jam di Talegong, Kabupaten Garut. 

"Kita bangun masjid 99 jam, kurang lebih 4 harian. Itu bangunannya besi, tembok jadi bukan triplek atau apapun, materialnya kuat," ungkapnya.

"Masih di season 4, kita pernah perjalanan dari Jakarta sampai ke lokasi itu 1 minggu. Jadi 1 lokasi itu kita menghabiskan waktu 2 minggu, kebetulan lagi musim badai laut. Kita udah pasrah aja tuh di tengah laut yang jauh dari mana-mana, alhamdulillah selamat," tambahnya.

Sementara di season 5, Ihra mengatakan bahwa tidak ada hal yang extreme selama rencana pembangunan masjid.

"Tapi tema di season 5 ini Wonderland. Dari trailer resmi tadi juga menggambarkan view yang menakjubkan," imbuhnya.

Ihra mengaku, selama perjalanan season 1-5, hal paling sulit adalah saat mebawa material bangunan. Bahkan, harus melibatkan masyarakat sekitar untuk membawa material ke lokasi.

"Kaya di Pulau Seram, di Serang Bagian Timur. Itu naik ke lokasi jalan kaki 3 jam, ketika material datang di bawah itu warga turun ke bawah, sampai anak kecil bawa 1 bata ke atas, turun lagi bawa 2 bata, bawa semen, itu semua gotong royong saking pengen punya masjid, di lokasi manapun warga selalu totalitas untuk bantu pembangunan," bebernya.

Selain pembangunan masjid, kata Ihra, Jelajah Masjid Nusantara juga memiliki program pemakmuran masjid.

"Kita ngirim dai-dai ke lokasi, jadi bukan hanya sekedar membangun selesai, ketika dalam segi agamanya kurang di warga kita kirim dai, karena percuma kita bangunkan masjid tapi manusianya ga disiramin ajaran agama, gaakan makmur masjid. Kita terus me-manage masjid-masjid yang kita bangun," terangnya.

Sementara itu, CEO Masjid Nusantara, Pras Purworo mengatakan, hingga saat ini sudah ada 26 masjid untuk tayangan Jelajah Masjid Nusantara. Sementara untuk Lembaga Masjid Nusantara sudah 203 masjid. 

"Jadi kami buat tayangan kenapa? Sejak awal berdiri kami sampaikan ajakan ke donatur untuk bangun masjid di pelosok, buat orang kota masih berpikir "ngapain bangun masjid kan masjid banyak?" DMI mencatat total masjid di Indonesia itu kurang lebih 800.000, jadi segitu banyaknya ngapain bangun masjid?" kata Pras.

"Makanya kami buat tayangan, supaya menyampaikan ke orang kota, di pelosok masjid iya tapi keadaannya begitu, gak layak, rapuh, tidak kokoh, tidak nyaman. Jadi perlu ada sentuhan dari orang-orang kota supaya mereka bisa shalat dan beribadah dengan lebih nyaman, layak dan kokoh bangunannya," lanjutnya.

Pras mengatakan, pihak menargetkan sebanyak 30 masjid bisa dibangun di tahun 2024 ini.

"Kalau di tayangan Jelajah Masjid Nusantara tahun ini kita bangun 5 masjid, tantangannya itu pada waktu, karena makin banyak masjid yang ditayangkan, waktu syutingnya semakin lama," ungkapnya.

Pras menyebut, untuk satu tayangan di season 5 ini kurang lebih memakan waktu 2 bulan syuting.

"Kami ada syuting peletakan di 5 lokasi, nanti ada lagi syuting peresmiannya. Setelah syuting peletakan, dibangun dulu sekian bulan, nanti peresmiannya. Jadi makin lama, kasian juga para tim hak waktu untuk keluarganya berbulan-bulan tidak di rumah, jadi mereka pararel pengerjaannya dari titik A, B, C untuk menghemat anggaran juga," bebernya.

Pras menyebut, setelah program rebranding pada bulan lalu, pihaknya juga memulai program baru yakni memakmurkan masjid.

"Mengutus dai-dai supaya mengajak masyarakat, mengajar ngaji, mendorong masyarakat untuk memakmurkan masjid, shalat 5 waktunya, jadi biar lebih manfaat ke para donatur, kepada kami juga lebih deras pahalanya. Program kami lebih ke pelatihan para da'i," tandasnya.

Editor : Rizal Fadillah

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut