Ribuan Talenta Digital Timba Ilmu dalam Acara Baparekraf Developer Day 2024 di Bandung

BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Sebanyak 1.300 talenta digital se-Jawa Barat menghadiri acara Baparekraf Developer Day (BDD) di Hotel Pulman, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Sabtu (9/3/2024).
Dalam acara yang digelar Kementerian Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata Ekonomi Kreatif (Menparekragf/Baparekraf) ini, para talenta digital menimba ilmu guna mengasah kemampuan mereka berkreasi dalam membuat konten digital.
BDD dengan tema "Bridging the Digital Skills Gap: Paving the Way for Digital Indonesia" itu dihadiri secara daring oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno.
Menparekraf Sandiaga Uno mengatakan, BDD 2024 digelar oleh Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif Kemenparekraf dalam upaya mengatasi kesenjangan tersebut dengan meningkatkan kapasitas dan kompetensi pengembang digital lokal (developer).
“Masih besarnya gap antara jumlah talenta digital dengan kebutuhan industri dan ketersediaan pasar tenaga kerja, maka Kemenparekraf menggelar BDD 2024 dengan “Bridging the Digital Skills Gap: Paving the Way for Digital Indonesia”. Tema ini menggambarkan tujuan utama dari acara, yaitu, memberikan wadah bagi para developer, untuk meningkatkan keterampilan dan
kompetensi mereka sesuai kebutuhan industri saat ini dan masa depan,” kata Menparekraf Sandiaga Uno.
Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif Kemenparekraf Muhammad Neil El Himam mengatakan, latar belakang BDD digelar karena Indonesia merupakan salah satu negara dengan potensi ekonomi digital terbesar di dunia.
Menurut laporan e-Conomy SEA 2023 dari Google, Temasek, dan Bain & Company, nilai ekonomi digital Indonesia pada 2023 mencapai 82 miliar Dolar Amerika dan diproyeksikan akan tumbuh menjadi 109 miliar USD pada tahun 2025.
"Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia memiliki peluang besar untuk menjadi pemimpin di era digital. Namun, di balik potensi tersebut, terdapat tantangan yang harus dihadapi, yaitu kesenjangan keterampilan digital (digital skills gap) antara permintaan dan ketersediaan tenaga kerja," kata Muhammad Neil El Himam.
Dia menyatakan, berdasarkan laporan Bank Dunia menunjukkan, Indonesia sedang mengalami digital talent gap atau kesenjangan talenta digital. Saat ini, Indonesia membutuhkan 9 juta talenta digital dalam 15 tahun atau rata-rata 600.000 talenta digital per tahun.
Namun yang baru bisa dihasilkan oleh perguruan tinggi yang fokus di talenta digital baru sekitar 180.000 per tahun. Jadi masih kekurangan sekitar 420.000 talenta digital.
"Kesenjangan ini dapat menghambat pertumbuhan ekonomi digital dan mengurangi daya saing Indonesia di kancah global. Untuk mengatasi tantangan ini, diperlukan upaya bersama dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, industri, akademisi, komunitas, dan individu," ujar dia.
Muhammad Neil El Himam menuturkan, salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan meningkatkan kapasitas dan kompetensi para pengembang digital, khususnya di bidang aplikasi, yang merupakan salah satu subsektor ekonomi kreatif yang mengalami peningkatan signifikan selama pandemi.
"Sebagai bentuk komitmen dan dukungan terhadap pengembangan talenta digital kreatif di Indonesia, Kemenparekraf/Baparekraf bekerja sama dengan Dicoding selaku Google Developers Authorized Training Partner dan Google Cloud Partner di Indonesia, mengadakan acara BDD 2024," tuturnya.
Kegiatan ini, kata Muhammad Neil El Himam, upaya pemerintah dalam membangun sinergi dengan berbagai pihak, industri, akademisi, komunitas, dan individu. Harapannya, dapat mengakselerasi peningkatan keterampilan digital masyarakat Indonesia. Sehingga dapat memanfaatkan ekonomi digital secara lebih optimal yang berimbas pada peningkatan volume ekonomi digital nasional.
Baparekraf Developer Day 2024 adalah kegiatan tahunan yang telah dilaksanakan sejak 2016 dengan tujuan mengasah kemampuan teknis developer digital di Indonesia. Peserta akan mendapatkan transfer knowledge dari para praktisi andal yang sukses dalam sesi workshop dan talkshow.
"Para developer se-Jawa Barat sangat antusias mengikuti kegiatan ini. Itu ditandai dengan jumlah pendaftar yang melebihi target 1.000 peserta. Pada pelaksanaan BDD 2024, jumlah mendaftar mencapai 5.628 orang," ucap Muhammad Neil El Himam.
“Selain untuk memberikan wawasan dan informasi terkini mengenai tren, teknologi, dan peluang di industri digital, khususnya di bidang aplikasi dan web, melalui BDD ini kami mendorong dan memotivasi para pengembang digital untuk terus mengembangkan keterampilan dan kreativitas mereka untuk menciptakan solusi digital yang inovatif dan bermanfaat bagi masyarakat,” ujar dia.
Direktur Jenderal (Dirjen) Aplikasi Informatika Kominfo Semuel Abrijani Pangerapan mengatakan, pertubuhan digital talent di Indonesia, adalah terkendala infrastruktur jaringan internet. Kondisi ini terjadi hampir di semua daerah. Di Jawa Barat masih banyak daerah blank spot.
"BDD 2024 adalah salah satu bentuk kolaborasi untuk mencari solf problem yang sama. Indonesia ini terlalu luas untuk dikerjakan sendiri dengan tujuan menumbuhkembangkan talenta digital di Indonesia," kata Dirjen Aplikasi Informatika Kominfo.
Sesi materi teknis BDD 2024 terbagi dalam 6 track, yaitu, Android, Front-End Web, Machine Learning, Multi-Platform App, Back-End Web, dan Data Scientist.
BDD 2024 juga bertujuan memberikan inspirasi, edukasi, dan fasilitasi kepada para developer, khususnya developer di bidang aplikasi, web, dan android agar dapat meningkatkan keterampilan dan kualitas karya mereka sesuai dengan standar industri global.
Dalam BDD 2024, para peserta mendapatkan 6 track pembelajaran, antara lain, 1. Android Developer, 2. Front-end web Developer, 3. Machine Learning Developer, 4. Multi platform app developer, 5. Back-end Developer, 6. Data Scientist.
Tujuan BDD 2024 adalah, pertama, menyediakan platform bagi para pengembang digital untuk belajar, berbagi, dan berkolaborasi dengan para praktisi dan pakar di bidang aplikasi dan web. Kedua, memberikan wawasan dan informasi terkini mengenai tren, teknologi, dan peluang di industri digital, khususnya di bidang aplikasi dan web.
Ketiga, mendorong dan memotivasi para pengembang digital untuk terus mengembangkan keterampilan dan kreativitas mereka dalam menciptakan solusi digital yang inovatif dan bermanfaat bagi masyarakat.
Keempat, membangun jejaring dan sinergi antara para pengembang digital dengan pemerintah, industri, akademisi, komunitas, dan stakeholder lainnya yang terlibat dalam ekosistem ekonomi digital Indonesia.
Narasumber yang hadir dalam BDD 2024 antara lain, Chief Executive Officer Dicoding Narenda Wicaksono, Creator Web Programmer Unpas Sandhika Galih, Google Developer Expert Machine Learning Esther Setiawan, dan Data Engineer - Traveloka Veronica Dian Sari.
Editor : Ude D Gunadi