get app
inews
Aa Text
Read Next : Tetap Bugar Setelah Lebaran, Coba Lakukan 4 Olahraga Ringan Ini

Waspadai Kenaikan Harga Pangan, Disperindag Jabar Minta Pemda Gelar Pasar Murah

Rabu, 20 Maret 2024 | 19:47 WIB
header img
Disperindag Jabar Waspadai Kenaikan Harga Pangan. (Foto: Ilustrasi/Okezone)

BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jawa Barat mewaspadai adanya lonjakan harga komoditas pangan seperti telor hingga minyak goreng menjelang Idul Fitri 2024.

Kepala Disperindag Jabar, Noneng Komara Ningsih mengatakan, ada beberapa komoditas pangan yang dirasakanya berpotensi mengalami kenaikan harga saat lebaran nanti. 

"Kami masih mempetakan. Jadi nanti kabupaten ini yang perlu diwaspadai komoditias apa saja. Tapi beberapa mungkin seperti beras, telor, daging ayam, gula, dan minyak goreng ada kecenderungan (naik harga)," ucap Noneng di Gedung Sate, Rabu (20/3/2024). 

Meski beberapa harga komoditas pangan belum mengalami kenaikan yang signifikan, Noneng mengakui jika untuk harga beras saat ini belum merata. Ada yang masih tinggi dan ada juga yang sudah turun harga. 

"Harga komoditas lain di luar beras tidak ada kenaikan signifikan, masih aman. Tapi kita buat tren sampai akhir puasa bagaimana, dan kecenderungan setiap komoditi di tiap kabupaten dan kota berbeds-beda," katanya. 

Meski begitu, pihaknya meminta pemerintah daerah untuk mulai melakukan operasi pasar murah, guna mencegah terjadinya kenaikan harga komoditas pangan.

"Seluruh kabupaten dan kota segera menggelar operasi pasar, itu mudah-mudahan tidak terus membuat harga meningkat. Pemprov Jabar juga akan turut menggelar (operasi pasar murah)," ungkapnya.

Di sisi lain, pihaknya memastikan ketersediaan beras premium dan beras merek stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) milik Bulog, perlahan sudah ada di supermarket modern di beberapa wilayah.

"Beras Bulog merek SPHP juga sudah cukup banyak. Mereka bilang ada stok 90 ribu ton, dan saya sudah bertemu dengan ritel, mereka sudah ada transaksi seperti Yogya 1.000 ton pesannya walaupun mungkin sekarang yang terpenuhi belum semuanya. Borma juga 500-600 ton," terangnya.

Noneng mengakui, persoalan beras premium seperti jenis Pandan Wangi, harganya masih belum normal. Namun kenaikan itu dipastikan tidak seperti beberapa waktu lalu yang menyentuh hingga Rp18.000.

"Kemarin beras biasa sudah ada yang harganya Rp14 ribu lagi, permium juga sekarang gak sampai ke Rp18 ribu, sekarang ke Rp16 rata-rata yah mudah-mudahan bisa lebih membaik. Maret kan banyak panen," tandasnya.

Editor : Rizal Fadillah

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut