BANDUNG, iNewsBandungraya.id - Cegukan merupakan fenomena yang seringkali muncul tanpa ada peringatan, bahkan saat kita sedang menjalani ibadah puasa. Meskipun minum biasanya menjadi cara paling instan untuk menghentikan cegukan, namun saat berpuasa, pilihan tersebut tidak tersedia.
Cegukan umumnya disebabkan oleh kontraksi, regangan, dan spasme otot diafragma. Saat otot diafragma berkontraksi, udara terpaksa masuk ke tenggorokan dan mengenai area pita suara sehingga menyebabkan pita suara tiba-tiba menutup dan menyebabkan cegukan.
Biasanya, cegukan tidak dianggap sebagai kondisi medis yang membahayakan. Namun cegukan yang terus-menerus tentu akan mengganggu dan menimbulkan rasa tidak nyaman. Apalagi ketika cegukan terjadi saat puasa dalam kondisi tenggorokan kering. Dan jika mengalami cegukan saat puasa, berikut adalah empat cara yang bisa dicoba tanpa membatalkannya:
1. Tahan nafas
Menahan napas adalah cara yang umum digunakan untuk mengatasi cegukan. Ketika Anda menahan napas, kontraksi otot-otot diafragma menjadi terkendali, yang bisa membantu menghentikan cegukan.
Cobalah untuk menahan napas selama mungkin, dan perlahan-lahan hembuskan udara dari paru-paru Anda. Ini membantu menstabilkan ritme pernapasan dan mengurangi cegukan. Tahan nafas 10 hitungan lambat, lalu hembuskan perlahan seperti biasa dan ulangi 3-4 kali setiap 20 menit atau hingga cegukan mereda.
2. Tekan hidung dan gerakan menelan
Salah satu cara yang cukup efektif adalah dengan menekan hidung Anda dan melakukan gerakan menelan secara berulang. Dengan menekan hidung, Anda memicu respon yang membuat tenggorokan terbuka, dan gerakan menelan membantu menstabilkan kontraksi otot-otot yang bertanggung jawab atas cegukan.
3. Menutup kedua telinga
Beberapa orang menemukan bahwa menutup kedua telinga mereka dengan telapak tangan dapat membantu mengatasi cegukan. Ini dapat mempengaruhi ritme pernapasan dan memberikan rangsangan yang dapat menghentikan cegukan. Dengan menutup kedua telinga dengan kedua tangan selama 20 detik untuk mengirimkan sinyal relaksasi dari otot ke bagian diafragma.
4. Memijat area leher
Memijat area leher, terutama di sekitar daerah tenggorokan dan belakang leher, dapat membantu meredakan ketegangan pada otot-otot yang terlibat dalam proses pernapasan. Pijatan yang lembut dan terarah dapat membantu meredakan cegukan dengan merilekskan otot-otot yang tegang.
Caranya dengan meletakkan kedua jari tangan tepat di arteri karotis, lalu lakukan pijatan lembut dengan cara memutar berlawanan jarum jam, dan lakukan selama 5 detik hingga cegukan hilang. (*)
Editor : Abdul Basir