BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Sistem pengelolaan sampah perlu diterapkan secara lebih luas, merata dan berkelanjutan di setiap pelosok daerah, terutama di kota-kota besar.
Menyadari hal ini, brand ritel terbesar di Asia Tenggara yang hemat, lengkap, dan dekat, MR.DIY mengajak masyarakat berpartisipasi dalam program #PilahSampahLebihMudah.
Head of Legal MR.DIY Indonesia, Rian Mochtar Aziz Thamrin mengatakan, program yang berkolaborasi dengan Dewan Kerajinan Nasional (Dekranasda) Jawa Barat ini bertujuan untuk memperkenalkan praktik manajemen sampah yang tepat dan berkelanjutan kepada masyarakat dan para pelaku UKM untuk menjadi agen perubahan demi mencapai target Indonesia Bersih 2025.
"Kita bisa membudayakan rcycle ke semua orang Indonesia, MR.DIY saat ini tokonya 750 dan akan terus bertambah tersebar di seluruh Indonesia, harapannya punya dropbox di seluruh toko kita, supaya kita bisa jadi agen perubahan dan membantu program pemerintah untuk masyarak seluruh indonesia, bisa dalur ulang," ucap Rian di Bandung, Rabu (27/3/2024).
Menurutnya, hadirnya dropbox ini untuk memudahkan masyarakat ada tempat untuk merycycle, yang nantinya akan dibawa ke tempat pembuangan terakhir.
"Jadi fase satu saat itu kita memberikan akses dulu kepada masyarakat supaya tau dimana point-pointnya untuk menjalankan rycycle, walaupun bukan hanya MR.DIY tapi ini program kita yang harapannya bisa kita lanjutkan dan bisa kita besarkan," katanya.
Rian pun memastikan, seluruh produk MR.DIY merupakan produk rcycle.
"Semua product kita recyclable," ujarnya.
Di tempat yang sama, VP of Operations Rekosistem, Yohanes David menjelaskan, untuk mendaur ulang sampah itu harus dimulai dengan memilah sampah.
"Makannya kita menggunakan tags #PilahSampahLebihMudah karena jadi ada banyak tempat yang bisa dijangkau masyarakat untuk menyalurkan sampah yang sudah mereka pilah untuk di daur ulang," jelasnya.
Yohanes mengatakan, program ini merupakan langkah awal yang dimulai dari 10 tempat dan diharapkan bisa meluas ke tempat lainnya.
"Ketika kita sudah menemukan polanya dan sudah berjalan dengan lebih baik harapanya bisa diperluas ketempat-tempat lebih banyak sehingga bisa di manfaatkan masyarakat untuk memudahkan daur ulang," imbuhnya.
Menurutnya, kondisi sampah yang tercampur bukan hanya terjadi di Kota Bandung saja, namun juga hampir di seluruh daerah di Indonesia. Meski begitu, pihaknya mengapresiasi itikad baik dari pemerintah, komunitas dan perusahan-perusahan yang mulai peduli terhadap sampah.
"Jadi sebenarnya sebagian besar saya bisa bilang masih tercampur, paling ideal memang sudah terpilah dari awal sebelum di salurkan ke tempat daur ulang dan ditempatkan sesuai jenisnya, tapi ditahap satu inipun kita berharap bisa jadi informasi dan bisa jadi kepedulian sehingga partisipasi bisa lebih banyak," tuturnya.
Berdasarkan data nasional, pemilihan sampah bisa mengurangi ruangan sampah ke TPS sebesar 30-40 persen.
"Tapi di setiap daerah tentunya akan berbeda, ketika ada perbedaan pola konsumsi dan pola produksi pasti akan membedakan pola sampah anorganik, organik, dan residunya seperti apa," imbuhnya.
Pihaknya pun meyakini, jika program #PilahSampahLebihMudah akan berdampak signifikan untuk masyarakat.
"Program ini akan berdampak signifikan kalau informasi ini bisa diperluas dan menjangkau seluruh masyarakat," tandasnya.
Editor : Rizal Fadillah