Mau Usus Sehat, Sarapan Disarankan Makanan Rendah Kalori

KESEHATAN seseorang sangat ditentukan oleh kondisi perutnya. Disarikan dari ceramah dr. Zaidul Akbar, ulasan berikut menjelaskan bahwa sehat itu sebenarnya sederhana dan low budget. Bukan hanya kesehatan fisik, bahkan psikis (mood) seseorang diproduksi di ususnya.

Apakah kunci sehat yang berhubungan dengan perut? Ya, tidak banyak makan. Makan (berat) cukup satu kali saja sehari, yaitu makan siang. Perlu diingat tujuan makan adalah untuk gizi dan energi, bukan untuk kenyang.

Adapun sarapan sebaiknya makan/minum yang rendah kalori saja, seperti teh hijau, kopi tanpa gula, buah, biji-bijian. Bagaimana kalau lantas merasa lapar? Tidak masalah karena perasaan lapar itu hanya sebentar. Setelah itu tubuh akan dengan cerdas mengakses cadangan makanan yang sudah lama tersimpan.

Olahraga di saat lapar juga sangat disarankan. Bahkan dikatakan bahwa lapar merupakan elemen pertama untuk berlatih kedisiplinan. Seseorang yang mampu mengendalikan lapar (urusan perutnya) akan mudah dalam mengendalikan urusan lainnya.

Untuk orang-orang yang kelebihan berat badan dan memiliki masalah kesehatan, langkah penting yang harus diambil untuk kembali sehat adalah dengan memperbaiki kebersihan isi perutnya. Caranya, dengan lebih lama membiarkan perut dalam kondisi lapar dibanding kenyang. Asupan terbaik untuk perut adalah kombinasi prebiotik dan probiotik.

Probiotik adalah mikroorganisme hidup (bakteri) yang bermanfaat bagi kesehatan, khususnya saluran pencernaan. Bakteri baik ini bisa kita dapatkan dari makanan dan minuman fermentasi, seperti acar, tempe, tape, kimchi, youghurt. Sedangkan prebiotik adalah makanan (biasanya makanan tinggi serat) yang berfungsi sebagai asupan untuk bakteri baik dalam tubuh manusia agar jumlahnya tetap terjaga, contohnya kurma, buah, sayuran. Ringkasnya, probiotik adalah bakteri baik sedangkan prebiotik adalah asupan makanan untuk menunjang pertumbuhan bakteri baik tersebut. (*)
 

Editor : Ude D Gunadi