BANDUNG BARAT iNewsBandungRaya.id - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kabupaten Bandung Barat (KBB) akan berupaya mengoptimalkan potensi sumber daya manusia dan sumber daya alam yang ada agar perekonomian di KBB bisa maju.
Ketua Kadin KBB, Syamsul Ma'arif mengakui jika KBB memiliki banyak potensi yang bisa dikembangkan untuk menghasilkan pendapatan asli daerah (PAD). Investor pun banyak yang melirik KBB, tinggal bagaimana peluang itu dikonversi sehingga bisa terealisasi.
"KBB ini potensinya besar, di berbagai sektor ada, seperti pariwisata, peternakan, pertanian, dan masih banyak lagi. Jika dikembangkan perekonomian KBB bisa maju pesat," ucapnya di Padalarang, Kamis (2/5/2024).
Syamsul menilai, sektor-sektor itu bisa saling terintegrasi, baik dari peternakan, pertanian, dan juga pariwisata. Mengingat sektor pariwisata selama ini menjadi backbone PAD Pemda KBB dengan keberadaan kawasan Lembangnya.
Namun bicara pariwisata di KBB tidak hanya ada di utara tapi juga di wilayah selatan dan masih banyak yang belum dikembangkan. Padahal akses infrastruktur jalan sudah cukup baik yang bisa mendukung perkembangan pariwisata ataupun pelaku usaha UMKM.
"Pariwisata KBB sudah lama dikenal tinggal bagaimana diintegrasikan. Contohnya keberadaan peternak sapi perah di Lembang, jika dijadikan destinasi pariwisata akan memberikan nilai lebih," tandasnya.
Sama halnya dengan sektor pertanian sayuran dan padi yang bisa dikembangkan menjadi agrowisata. Seperti sentra sayuran banyak terdapat di wilayah bagian utara Bandung Barat, sementara sentra pertanian ada di wilayah selatan Bandung Barat.
Lebih lanjut dikatakannya, ingin bertekad membawa Kadin sebagai mitra strategis Pemda KBB untuk mendukung serta berkontribusi langsung bagi perekonomian. Apalagi saat ini KBB tengah "sakit" dengan beban utang kepada pihak ketiga yang mencapai Rp166 miliar.
"Kadin merupakan wadah bagi pengusaha, untuk itu para pengusaha agar berperan aktif dalam meningkatkan perekonomian KBB," imbuhnya.
Berangkat dari hal itu, setelah dirinya terpilih sebagai Kadin KBB periode 2024-2029 ingin langsung berlari untuk mengembalikan marwah organisasi yang mewadahi para pengusaha yang sempat vakum dalam beberapa tahun belakangan.
Tak hanya itu, lanjut Syamsul, ada banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikannya di internal Kadin KBB, salah satu mengubah mindset dan karakter para anggotanya.
Mengingat Kadin bukan organisasi yang bisa disamakan dengan organisasi publik atau masyarakat lainnya karena dibentuk berdasarkan amanat UU Nomor 1 Tahun 1987.
"Insya Allah Kadin ini akan kita jadikan bapak angkatnya UMKM yang betul-betul bisa mengangkat posisinya. Di KBB ini ada pengusaha kecil, menengah, dan besar, nah yang besar kan bisa mendongkrak yang kecil agar bisa menjadi besar," pungkasnya. (*)
Editor : Rizki Maulana