BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat mendorong badan usaha milik desa (BUMDes) dan badan usaha milik desa bersama (BUMDesma) di 18 kabupaten terus menguatkan eksistensinya guna menyelamatkan masyarakat dari jerat rentenir atau bank emok.
Sekretaris (Sekda) Jabar, Herman Suryatman mengatakan, BUMDes dan BUMDesma dapat menjadi solusi konkret menghindarkan masyarakat dari jebakan rentenir, dengan cara menyediakan kegiatan simpan pinjam produktif yang rendah bunga.
"Salah satu potensi bisnisnya adalah simpan pinjam, tentu dengan jasa yang kompetitif, karena modalnya juga modal bersama. Ini stimulus dari pemerintah dan modal masyarakat yang dikelola oleh BUMDes BUMDesma," ucap Herman pada kegiatan 'Penguatan BUMDes/ BUMDesma bersama Lembaga Kemasyarakatan Desa (LKPD)', di Grand Sunshine Kabupaten Bandung, Senin (13/5/2024).
Sekda menilai, sejatinya masyarakat sudah tahu risiko jika meminjam uang ke bank keliling atau rentenir. Hanya saja, karena desakan kebutuhan dan persyaratan yang sangat mudah, bank emok kerap menjadi pilihan relistis.
"Bandingkan dengan koperasi, Bumdes atau Bumdesma, apalagi bank, dalam proses pinjam uang membutuhkan syarat - syarat yang dianggap menyulitkan nasabah," ujarnya.
Menurutnya, bank emok sepintas terlihat memudahkan nasabah dengan layanannya yang cepat dapat uang, tapi di balik itu ada jebakan yang memberatkan nasabah.
Ditambah lagi, dalam kelompok masyarakat menengah ke bawah ada istilah 'kumaha engke' (gimana nanti) sehingga risiko terjebak bunga berlipat - lipat kerap diabaikan.
"Maka BUMDes dan BUMDesma harus bisa mengatasi dua poin tersebut," imbuhnya.
Herman menilai, solusi yang bisa dilakukan, pertama BUMDes dan BUMDesma harus mengidentifikasi keseharian warga calon nasabah. Jika reputasi nasabah yang akan melakukan simpan pinjam baik, maka akses keuangannya harus dipermudah.
"Ada modal sosial, karena di desa orang-orang kenal," ungkapnya.
Solusi kedua, masyarakat perlu diedukasi agar literasi keuangannya meningkat. Selalu menjadikan lembaga keuangan legal dan formal sebagai pilihan pertama.
"Insyaallah bank emok hilang dengan sendirinya. Kami berupaya menyiapkan desain yang baik," ucapnya.
Herman meminta, BUMDes dan BUMDesma agar selalu ada pada kondisi keuangan yang sehat sehingga bisa terus berperan aktif terhadap kesejahteraan masyarakat.
"Saya berharap kepada teman-teman BUMDes dan BUMDesma yang sudah sehat pertahankan, tingkatkan, dan jangan ada persoalan, secepatnya bebenah segera perbaiki manajemen," katanya.
Herman berharap, BUMDes dan BUMDesma menjadi motor penggerak ekonomi masyarakat desa.
"Kalau butuh modal silakan datang ke BUMDes, dengan catatan wayahna dikembalikan supaya BUMDes BUMDesmanya berkelanjutan," tandasnya.
Editor : Rizal Fadillah