BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Jawa Barat menyatakan adanya peningkatan kuota hewan kurban di Jabar sebanyak 12 persen.
Kepala DKPP Jabar, Mohamad Arifin Soedjayana mengatakan, hal ini berkaca dari tiga tahun kebelakang tepatnya pada 2021 total ternak sapi kerbau dan domba kambing hampir 219 ribu ekor, kemudian pada 2022 turun karena ada PMK 216 ribu ekor.
"2023 naik signifikan hampir 40 persen lebih 316 ribu ekor. Kemungkinan tahun ini ada peningkatan sampai 12 persen. Karena ekonomi sudah baik penyakit hewan terkendali insyaallah sekitar 350 ribuan ekor," ujar Arifin, Selasa (21/5/2024).
Selain itu, Arifin memastikan, pada tahun ini penyakit yang sering menyerang hewan ternak khususnya kurban seperti Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) dan lato-lato atau LSD, sudah dinyatakan terkendali dan tidak ditemukan kembali.
"Sehingga untuk hewan kurban tahun ini sudah terkendali dan aman. Karena semua hewan (ternak) yang masuk ke Jawa Barat itu harus dikarantina terlebih dahulu. Jadi mereka (hewan ternak) sudah divaksin, pengobatan. Jadi insya allah aman," ungkapnya.
Dengan begitu, Arifin meminta masyarakat untuk tidak khawatir dalam membeli hewan kurban saat Idul Adha nanti.
Sebab, kata Arifin, semua hewan yang kini dijual di 27 kabupaten dan kota sudah melalui tes kesehatan dan layak potong untuk kurban.
"Dari sisi ketersedian dan kesehataan hewan, insyaallah di Jawa Barat aman karena semua sudah dilakukan tahapan-tahapan agar sesuai aturan dan prosedur," jelasnya.
Disamping itu, Pemprov Jabar juga telah berkoordinasi dengan kabupaten dan kota untuk terus melakukan pemantauan terhadap hewan kurban yang kini mulai masuk dari luar provinsi.
Hal ini dikarenakan, sampai saat ini masih ada beberapa hewan kurban yang masuk ke Jabar karena tingginya minat masyarakat.
"Sebulan kurang ini biasanya sudah berhenti tuh pemasukan hewan kurban dari luar provinsi, sekarang ini masih terus jalan. Hewan sudah masuk biasanya tiga bulan sebelum sudah masuk," tandasnya.
Editor : Zhafran Pramoedya