Recky menyatakan, memvalidasi setiap informasi yang diperoleh sangat penting. Apalagi informasi yang akan disebarluaskan kembali ke khalayak luas, seperti di grup WhatsApp dan medsos. Jangan sampai yang disebarluaskan ternyata hoaks.
"Masyarakat harus memahami pentingnya memeriksa sumber informasi sebelum menyebarkan. Maka, edukasi tentang cara mengenali keaslian suatu informasi perlu digalakkan. Masyarakat bisa memanfaatkan situs-situs cek fakta untuk memastikan keaslian berita yang diterima," ujarnya.
Konten dan berita hoaks, tutur Recky, dapat dilawan dengan kerja sama antara masyarakat, media, dan pemerintah. Ketika masyarakat menemukan hoaks, segera melaporkannya ke pihak berwenang seperti Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) atau Jabar Saber Hoaks.
"Jika menemukannya di media sosial, masyarakat bisa memanfaatkan fitur pelaporan (report) yang bisa digunakan untuk melaporkan konten atau akun mesdos yang menyebarkan hoaks. Ini harus dimanfaatkan dengan baik," tutur Recky.
"Kemudian media massa juga harus berperan aktif dalam memverifikasi berita sebelum disiarkan, dan pemerintah bisa menginisiasi kampanye nasional untuk melawan hoaks," ujar dia.
Editor : Ude D Gunadi