get app
inews
Aa Read Next : Daftar Tiga Wisata Alam di Sumedang, Cocok Dikunjungi saat Libur Sekolah

Kemeriahan Chip In Literasi Digital di Sumedang Fest

Senin, 17 Juni 2024 | 19:56 WIB
header img
Kemeriahan Chip-In Literasi Digital Sumedang Fest ini dihadiri sekitar 100 ribu peserta. (Foto:Istimewa)

SUMEDANG, iNewsBandungraya.id - Pemerintah Kabupaten Sumedang sukses menyelenggarakan Sumedang Fest pada 15 Juni 2024 di Lapangan IPP Sumedang sebagai bentuk hiburan bagi masyarakat. 

Chip-In Literasi Digital di acara Sumedang Fest ini dihadiri sekitar 100 ribu peserta dengan fokus materi terkait etika dan cakap digital, aman serta etika digital. 

Rangkaian acara sendiri diramaikan dengan senam pagi, bazar kuliner, Talkshow Literasi Digital, serta Wali Band sebagai bintang tamu utama sekaligus penutup jalannya festival.

Selain itu, kegiatan diisi dengan talkshow  “Memudahkan Regulasi Dengan Literasi Digital” sebagai rangkaian acara. 

Kegiatan ini diselenggarakan dalam rangka meningkatkan tingkat Literasi Digital 50 juta masyarakat Indonesia pada tahun 2024 menuju Indonesia #MakinCakapDigital.

Berdasarkan hasil survey, Indeks Literasi Digital Nasional pada 2022 naik sebesar 0,05 poin menjadi 3,54 dari capaian indeks di tahun 2021. 

Ada tiga pilar yang meningkat, yaitu Pilar 1 (Digital Skill) naik sebesar 0,08 poin, Pilar 2 (Digital Ethics) naik sebesar 0,15 poin, dan Pilar 3 (Digital Safety) naik 0,02 poin. Namun Pilar 4 (Digital Culture) menurun sebesar 0,06 poin. 

Pola pada pilar ini tidak mengalami perubahan dari tahun sebelumnya. Secara umum urutan pada tiap indikator memiliki urutan yang sama walaupun terdapat kecenderungan penurunan pada tiap indikator pada indikator teratas. 

Seperti penyesuaian cara berkomunikasi agar kedua pihak tidak tersinggung mengalami penurunan dari 3,82 (tahun 2021) menjadi 3,81 (tahun 2022). Sedangkan indikator dengan nilai indeks terendah cenderung mengalami kenaikan.

Seperti keterbiasaan mencari tahu apakah informasi yang ditemukan di website benar atau salah naik dari 3,05 (tahun 2021) menjadi 3,25 (pada 2022).Walaupun secara umum terdapat kenaikan indikator, namun pengetahuan responden mengenai perangkat keras dan lunak mengalami penurunan dari tahun sebelumnya. 

Pengetahuan perangkat keras mengalami sedikit penurunan dari 49% menjawab benar, menjadi 42% menjawab benar, Begitu juga pengetahuan tentang perangkat lunak yang mengalami penurunan dari 48% menjawab benar, menjadi 45% menjawab benar. 

Kegiatan Literasi Digital Sektor Pendidikan merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam program Indonesia Makin Cakap Digital yang diinisiasi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kemenkominfo) untuk memberikan literasi digital kepada 50 juta orang masyarakat Indonesia hingga tahun 2024. 

Kegiatan nonton bareng ini akan diisi oleh Bapak Pj. Bupati Yudia Ramli sebagai pengisi materi bersama dengan Ismita Putri selaku Direktur PT. Cipta Manusia Indonesia, dan juga Denden Imanudin Soleh sebagai ketua tim penyidikan dan penindakan Kementerian Komunikasi dan Informatika.

Sekretaris Daerah Kabupaten Sumedang Tuti Ruswati mentakan Pemerintah Kabupaten Sumedang bersinergi dengan masyarakat guna mengembangkan digital leader dengan memberikan perhatian penuh kepada hal terkecil agar visi dan misi kab.sumedang terealisasi dengan baik.

Menurut, Ketua Tim Penyidikan dan Penindakan Kementerian Komunikasi dan Informatika) Denden Imadudin Soleh keamanan digital itu hak seluruh insan, membuat keamanan digital di handphone sendiri itu lebih aman menggunakan pola karena pola itu.

“Hanya kita yang tau bagaimana bisa terakses. Jika menurut khalayak umum finger print atau face id itu adalah kesalahan, bagi manusia licik hal apapun dapat terjadi,” Denden Imadudin Soleh.

Dony Ahmad Dewan Pembina KNPI Kabupaten Sumedang menambahkan “Jika mendapatkan berita hoaks hendaknya kita kroscek terlebih dahulu karena kita boleh menanamkan prinsip haqqul yakin bukan hoakul yakin,” tambah Dony.

Sementara itu, Ismita Saputri Direktur Pt. Cipta Manusia Indonesia & Founder Kaizen Montessori mengungkan, keamanan yang berlapis atau double safety itu sangat diperlukan di zaman digitalisasi ini. 

“Dalam penelitian Indonesia termasuk netizen tidak ramah se asia tenggara, maka dari itu kita harus membuat jejak digital yg baik guna mempermudah akses dalam kebutuhan digitalisasi ini,” ungkap  Ismita Saputri.(*)

Editor : Abdul Basir

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut