BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Untuk mencegah hoaks dan politik uang di Pilkada Serentak 2024 pada 27 November mendatang, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menggandeng organisasi kemasyarakatan (ormas) Islam, Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah.
Ketua Bawaslu Bantul Didik Joko Nugroho mengatakan, langkah sosialisasi menggandeng pimpinan ormas Islam terbesar NU dan Muhammadiyah merupakan wujud penguatan demokrasi sehat dan bersinergi.
"Bawaslu berkolaborasi dengan semua jenjang kepengurusan NU dan Muhammadiyah dari tingkat kabupaten sampai tingkat kelurahan. Kami mengajak NU dan Muhammadiyah aktif dalam kegiatan pengawasan partisipatif," kata Ketua Bawaslu Bantul, Rabu (19/6/2024).
Secara konkret, ujar Didik, pengawas pemilu akan mengajak pengurus NU dan Muhammadiyah aktif dalam pencegahan pelanggaran dalam tahapan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati (Pilbup) Bantul.
Didik menyatakan, kerja sama dengan dua organisasi Islam terbesar di Indonesia itu penting dilakukan karena potensi kerawanan pilkada antara lain politik uang, politisasi Suku Agama Ras dan Antargolongan (SARA), ujaran kebencian, dan hoaks atau berita bohong.
"Melalui kerja sama dengan NU dan Muhammadiyah diharapkan dapat mereduksi praktik politik uang dalam perhelatan pilkada," ujar Didik.
Selain itu, tutur dia, harapannya sayap organisasi di NU dan Muhammadiyah, baik kelompok perempuan maupun pemuda dapat ikut aktif dalam mencegah praktik politik uang serta politisasi SARA yang dikhawatirkan terjadi.
Sementara itu, Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Bantul Riyanto mengatakan, akan memberikan dukungan terhadap pengawasan partisipatif dalam Pilkada Serentak 2024 yang dilakukan Bawaslu.
PCNU Bantul, kata Riyanto, juga mendorong materi khutbah yang memuat bahaya politik uang dan ujaran kebencian dari perspektif agama.
"Hal ini dirasa akan efektif mengingat materi khutbah akan dapat didistribusikan sampai ke pelosok dusun di Bantul," kata Riyanto.
Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Bantul Arba Riksawan Qomaru mengatakan, Muhammadiyah berharap peran nyata Bawaslu dalam kerja pengawasan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Bantul ke depan.
Dia mengatakan, sebagai lembaga dakwah amar ma’ruf nahi munkar, Muhammadiyah terus menolak terhadap praktik politik uang dan akan menjadi bagian dari jihad di masyarakat.
"Muhammadiyah mendukung gerakan lawan politik uang yang gencar dilakukan Bawaslu Bantul ini, sebagai bentuk demokrasi yang sehat tanpa politik uang," kata Arba.
Editor : Ude D Gunadi