BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) akan menggandeng admin akun media sosial (medsos) berpengaruh di daerah untuk menangkal hoaks atau berita bohong menjelang Pilkada 2024.
Kolaborasi ini merupakan salah satu strategi Bawaslu dalam meningkatkan literasi digital terkait Pilkada 2024, sekaligus mengajak semua elemen bangsa turut berpartisipasi aktif.
"Kami (Bawaslu) mengajak admin medsos memberikan informasi valid yang bisa mencerahkan terkait Pilkada 2024," kata anggota Bawaslu Herwyn JH Malonda usai Live Dialog Indonesia Bicara TVRI bertema Atasi Hoaks di Pilkada 2024 di Jakarta, Senin (10/6/2024) lalu, seperti dikutip dari website Bawaslu.go.id, Kamis 20 Juni 2024.
Herwyn menyatakan, strategi dalam menangkal hoaks di Pilkada Serentak 2024 tidak terlalu berbeda dengan saat Pemilu 2024.
Yang membedakan, ujar Herwyn, pemeran utamanya ada di Bawaslu daerah karena memang eskalasi hoaks pasti berpindah, yang tadinya fokus di Pilpres 2024 ke masing-masing daerah.
"Karena ini (hoaks) menyebar di 514 daerah, kami berharap partisipasi dinas-dinas Kominfo di daerah dan lembaga pemerintah lainnya, perguruan tinggi, pegiat pemilu, dan organisasi masyarakat sipil di daerah agar (hoaks) bisa diantisipasi sambil meningkatkan literasi publik," ujar Koordinator Divisi SDM, Organisasi dan Diklat Bawaslu itu.
Herwyn memprediksi hoaks akan banyak muncul di tahapan kampanye dan menjelang pemungutan suara. Untuk mengantisipasinya, Bawaslu saat ini sedang mengidentifikasi kerawanan yang akan masuk dalam Indeks Kerawanan Pemilihan (IKP) 2024.
Selain itu, tutur dia, Bawaslu juga tengah membuat panduan pencegahan untuk para pengawas pemilu di daerah, termasuk antisipasi hoaks.
"Sambil menyosialisasikan bahaya hoaks bersama stakeholder kementerian/lembaga, pemerintah daerah, platform medsos kepada masyarakat, kami juga memaksimalkan peran hingga ke desa. Kami utamakan pencegahan," tutur pria asal Manado itu.
Selain berkolaborasi dengan admin medsos daerah, kata Herwyn, Bawaslu juga akan melibatkan konten kreator untuk turut serta melakukan literasi digital.
"Dalam kompetisi seperti pilkada, saat ini butuh kerja keras kita bersama supaya kompetisinya sehat dan damai. Memang informasi sangat penting, memilih paslon pasti berdasarkan informasi tapi bagaimana menyampaikan informasi terkait paslon, visi misi, dan citra diri harus disampaikan dengan cara santun," ucap Herwyn.
Editor : Ude D Gunadi