BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat mewisuda sebanyak 3000 peserta yang dinyatakan lulus dalam program Jabar Digital Academy (JDA) tahun 2024. Acara berlangsung di Aula Barat Gedung Sate, Kota Bandung, Kamis (18/7/2024).
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Jabar, Ika Mardiah mengatakan, program JDA ini memiliki dua kelas yakni kelas programming dan kelas digital marketing.
"Acara ini merupakan upacara wisuda kelulusan para peserta yang mengikuti pelatihan di Jabar Digital Academy. Ini pelatihannya ada yang coding dan ada yang digital marketing," ucap Ika.
Ika mengatakan, program JDA ini terselenggara berkat kerja sama antara Pemprov Jabar bersama PT Lintasarta dan Amazon Web Services (AWS) Indonesia.
"Apa yang kami lakukan ini ga ada APBD-nya, ini kami mendapatkan dukungan CSR dari PT Lintasarta dan Amazon Web Services (AWS) Indonesia. Kemudian yang melaksanakan pelatihannya ini juga oleh Alkademi yang Amazon dan untuk yang Lintasarta itu oleh Dicoding dan Sanbercode," katanya.
Ika menyebut, saat ini sudah ada ribuan lulusan JDA sejak pertama kali dirintis pada tahun 2021.
"Jadi sebenarnya kami sudah mulai merintis itu dari 2021 dan itu memang CSR juga. Kemudian di 2022 ada APBD, itu dikerja samakan dengan Unpad. Di tahun lalu memang hanya sedikit, itu ada dukungan dari salah satu yayasan dari Amerika. Nah baru tahun ini besar-besaran dengan AWS dan Lintasarta," tuturnya.
"Lulusannya untuk tahun sebelumnya itu sekitar hampir 2.000 an. Memang pesertanya tahun ini dipisahkan yang coding dan digital marketing, ini mungkin sekitar 2.000-3.000 orang," tambahnya.
Ika mengatakan, para lulusan JDA ini nantinya bisa melamar pekerjaan ke setiap perusahaan.
"Lulusannya tadi ada yang sudah bekerja, ada yang belum. Tentunya mereka bisa memilih mau kemana, tadi saya wawancara di depan mereka ada yang udah langsung diterima oleh perusahaan di Bekasi, yang lainnya bisa dia itu mandiri, bisa juga membantu misalnya pengembangan aplikasi di pemerintah kabupaten/kota," bebernya.
Ika menyebut, peserta program JDA ini berasal dari berbagai kabupaten/kota di Jabar dengan latar belakang yang beragam. Termasuk lulusan SMA/SMK, masyarakat prasejahtera, penyandang disabilitas hingga individu yang tidak memiliki latar belakang di bidang IT.
"Pelatihan ini bener-bener untuk non ASN, dengan kriteria yang kami tetapkan itu dari sisi penghasilan, kemudian juga dari sisi ekonomi, mereka bukan yang mampu, kemudian juga yatim-piatu, dan juga disabilitas," ungkapnya.
Ika memastikan, program JDA ini tidak akan berhenti di tahun ini. Dengan masih menggandeng Lintasarta AWS, rencananya tahun depan akan dibuka pendaftar bagi belasan ribu peserta.
"Untuk tahun depan kami akan mulai lebih awal lagi. Dan tadi dari Lintasarta maupun dari AWS mereka sudah siap untuk berkolaborasi lagi mendukung," ujarnya.
"Kami buka selebar-lebarnya karena apalagi yang online bisa diikuti belasan ribu, puluhan ribu. Paling yang offlinenya itu karena keterbatasan dari sisi keuangan misalnya, kita juga harus menyediakan penginapan, konsumsinya juga, kan agak beda kalau online lebih murah," katanya.
Sementara itu, Kepala UPTD PLDDIG, Rizki Hustiniasari mengatakan, total peserta yang mendaftar program JDA tahun ini ada sebanyak 15.096 orang.
"Total yang daftar ada 15.096 pendaftar, dimana 12.851 pendaftar ini belum pernah mengikuti pelatihan digital sebelumnya," ucap Rizki.
Rizki mengatakan, pihaknya menyelenggarakan empat kelas programming dan digital marketing.
"Dengan 23 pendaftar dari golongan disabilitas, 51 pendaftar pengelola BUMDES. 19% pendaftar dengan status sudah bekerja dan 81% pendaftar dengan status belum bekerja," imbuhnya.
"7% pendaftar dalam masa pendidikan dan 93% pendaftar tidak dalam masa pendidikan. 80% pendaftar lulusan pendidikan tinggi dan 20% pendaftar lulusan SMA/SMK," tandasnya.
Editor : Rizal Fadillah