get app
inews
Aa Read Next : Youth Tech Challenge, Indosat Ajak Generasi Muda Berkontribusi bagi Perkembangan Teknologi

Kolaborasi Apik, Integrated Arts Unpar Gelar Konser Orkestra ‘Dangiang Karinding’

Selasa, 23 Juli 2024 | 23:00 WIB
header img
Konser Orkestra “DANGIANG KARINDING“ di Auditorium PPAG UNPAR, pada Selasa (23/7/2024). Foto: Istimewa.

BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Parahyangan Orchestra dan Integrated Arts (IA) UNPAR berkolaborasi bersama Atap Foundation dan Pangauban Karinding menggelar Konser Orkestra bertajuk “DANGIANG KARINDING”. 

Konser Orkestra “DANGIANG KARINDING“ digelar di Lantai 2 Auditorium PPAG UNPAR, pada Selasa (23/7/2024) pukul 19.00 WIB, yang dihadiri sekitar 900 penonton.

Konser ini merupakan satu karya musikal yang membangun kolaborasi permainan karinding bernada dengan tatanan musikal orkestra.

Ini merupakan kali pertama serta bentuk baru dalam seni pertunjukan karinding. Aransemen musik ditulis oleh para komposer dari Parchestra, Program Studi Seni Musik UPI, dan Atap Music, dengan menampilkan karya-karya orkestra dari para komponis muda dan musisi karinding.

Dosen Integrated Arts UNPAR, Elaine V.B Kustedja, SE., MA mengatakan Konser Orkestra “DANGIANG KARINDING“ ini berawal dari pertemanan salah satu dosen dengan pendiri Panceshtra, Kang Imu.

“Karena kan Kang Imu juga udah punya project yang cukup panjangnya untuk yang karinding ini, tapi kemudian kita juga sama-sama integritaskan, memang ciri khasnya adalah untuk melakukan eksperimen juga dan mengembangkan lebih, apa yang ada bisa dikembangkan lebih jauh,” papar Elaine, Selasa (23/7/2024).

Elaine juga memaparkan terkait tantangan dalam konser tersebut salah satunya dari segi narasi dan juga pemaparan pengkajian tentang instrumen karindingnya yang masih agak kurang terekspos.

“Meskipun sebetulnya penelitiannya sudah sangat banyak itu sebabnya kenapa kami merancang agar ada area pameran di sini, pameran instrumen karinding karena di sana dicoba untuk dikaji lebih jauh, dibaca lebih dalam lagi, bahwa karinding itu nggak hanya sekedar instrumen yang dimainkan begitu saja tapi ada falsafah-falsafah dibaliknya yang itu sudah berlangsung ratusan tahun udah lama sekali,” paparnya.

“Bahwa karinding itu juga ternyata ya bukan hanya sekedar alat musik yang dari bambu saja, tapi ada juga nilai-nilai tertentu Kenapa dia dia bentuknya dari bambu dan ada waktu-waktu khusus yang dia ada dimainkan,” imbuhnya.

Selanjutnya, Elaine menuturkan dalam konser tersebut  ada 13 komposisi yang dibawakan itu dibagi menjadi tiga babak.

“Ada tiga sesi yang pertama itu memang khusus untuk murangkalih jadi nanti akan lihat ada penampilan seperti anak-anak juga alat musiknya. Lalu nanti di sesi yang kedua dan yang ketiga itu membawakan komposisi karya-karya baru, jadi memang ciri khasnya orkestra itu adalah kita hanya membawakan komposisi dari komponis muda atau karya baru,” jelasnya.

Adapun karya atau komponis konser tersebut, Elaine mengatakan berasal dari mahasiswa, partikestra, dan Atap Foundation.

“Mahasiswanya beragam ada yang dari komunitas panchestra nya dari partikestra komponisnya, ada juga yang memang dari anak-anak yang sedang kerja Atap, karena kan ini kita kolaborasi dengan Atap Foundation,” ungkapnya.

Sementara itu, Rektor Unpar, Tri Basuki Joewono sangat mengapresiasi kolaborasi Konser Orkestra “DANGIANG KARINDING“.

“Uneco saja memberi apresiasi, kenapa kita tidak? Dan ini saya kira terima kasih kepada teman-teman dan ini kolaborasi yang menarik,” ungkapnya.

Menurutnya, melalui Program Studi Integrated Arts, Unpar memiliki cita-cita menghidupkan kemanuasiaan.

“Punya program studi Integrated Arts, Kami memang  punya cita-cita bahwa divisinya Unpar harus menghidupkan yang namanya kemanusiaan, nah kemanusiaan itu adalah yang  manusia yang lengkap dan salah satunya itu harus bisa berguna, untuk apa? untuk kehidupan,” bebernya.

“Salah satu aspeknya adalah tentang seni, bagaimana Integrated itu akan berkembang nah itu yang masih terus digeluti, dengan berbagai kegiatan dan ini adalah ekspresi yang menarik karena sesuatu yang jarang, Dangiang Karinding itu sesuatu yang sangat lokal,” imbuhnya.

Editor : Zhafran Pramoedya

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut