“Saya sudah bicara dengan Pak Kadis Pertanian, apakah ini harus pakai pompa air atau apa, yang penting air bisa ada di lahan. Alternatif menggunakan pompa air itu adalah langkah penanggulangan jangka pendek, karena kalau mau normalisasi bisa berbulan-bulan pengerjaannya,” paparnya.
Program pompanisasi air sendiri tengah digenjot habis-habisan untuk mendorong pengairan di lahan persawahan. Hal itu sengaja diprioritaskan untuk meningkatkan produktivitas komoditas pertanian demi mengurangi impor pangan.
“Seluruh Indonesia 62 ribu lebih yang akan disebar. Yang sudah sampai mungkin 60 persennya, sisanya sedang dalam perjalanan. Ada juga yang masih menunggu usulan dari bawah sekitar 12 persen,” jelasnya.
Perlu diketahui, sektor pertanian di wilayah Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat terancam mengalami kekeringan imbas dari puncak musim kemarau yang diperkirakan terjadi bulan Juli hingga Agustus mendatang.
Musim kemarau ini menjadi ancaman serius keberlangsungan para petani padi di wilayah Kecamatan Cihampelas, Bandung Barat yang selalu bergantung pada air hujan untuk mengairi lahan persawahan mereka.
Editor : Zhafran Pramoedya