BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Airlangga Hartarto baru saja mengumumkan pengunduran dirinya dari Ketua Umum Partai Golkar pada Minggu (11/8/2024).
Dalam video resmi yang beredar, Airlangga Hartarto menyatakan pamit dari jabatannya.
"Setelah mempertimbangkan dan untuk menjaga keutuhan Partai Golkar dalam rangka memastikan stabilitas transisi pemerintahan yang akan terjadi dalam waktu dekat maka dengan mengucapkan Bismillahirohmanirohim dan atas petunjuk Tuhan yang maha besar, maka dengan ini menyatakan pengunduran diri sebagai ketua umum DPP Partai Golkar," ujarnya dalam video yang dikutip dari Instagram @infojawabarat, Minggu (11/8/2024).
Airlangga menambahkan pengunduran diri terhitung sejak Sabtu malam (10/8/2024).
Dia pun menegaskan DPP Partai Golkar akan menyiapkan mekanisme organisasi sesuai ketentuan AD/ART.
“Selanjutnya sebagai partai besar yang matang dan dewasa, DPP Partai Golkar akan segera menyiapkan mekanisme organisasi sesuai ketentuan AD/ART yang berlaku,” sambungnya.
Perlu diketahui, Airlangga menjabat sebagai Ketua Umum Partai Golkar sejak 2017 lalu. Munas Golkar yang digelar di Jakarta pada 2019 lalu mengukuhkan kembali Airlangga sebagai Ketum Golkar selama 2 periode.
Masa jabatan Airlangga sebagai Ketum Golkar semestinya akan berakhir pada Desember 2024 bertepatan dengan digelarnya Munas. Munas dijadwalkan akan digelar pada Desember 2024.
Perjalanan Karier Politik Airlangga Hartarto
Airlangga pernah menjabat ketua komisi VII DPR RI (2006-2009) yang membidangi energi, lingkungan hidup dan ristek dari Fraksi Partai Golkar.
Ia juga tercatat sebagai wakil bendahara dalam pengurus DPP Partai Golkar periode 2004-2009.
Kemudian Airlangga terpilih kembali menjadi anggota DPR periode 2009-2014 untuk Daerah Pemilihan Jawa Barat V dan menjabat sebagai Ketua Komisi VI yang membidangi perindustrian, perdagangan, UKM, investasi dan BUMN.
Setelah itu, Airlangga lantas masuk ke pemerintahan dengan menjadi menteri perindustrian pada kabinet Presiden Jokowi 2016 hingga 2019.
Pada periode kedua Jokowi, Airlangga didapuk sebagai menteri koordinator bidang perekonomian sejak 2019 hingga saat ini.
Editor : Zhafran Pramoedya