"Jusuf Hamka adalah sosok manusia yang cinta dengan sesamanya, lembut dan tidak ingin menjadi milik satu golongan saja. Saya adalah milik semua warga, jadi bukan warga Jakarta saja atau warga Jabar. Saya ingin jadi milik semua warga semua rakyat dari Nusantara," tandasnya.
Sebelumnya, Jusuf Hamka memutuskan mundur sebagai kader setelah Airlangga Hartarto mengumumkan pengunduran dirinya dari kursi Ketua Umum.
Jusuf Hamka mengaku kecewa melihat nasib Airlangga. Dia mengaku tidak bisa hidup di tengah politik yang kasar dan keras.
"Buat saya yang biasa kerja lembut dan punya empati kepada rakyat dan persahabatan tentunya saya hargai persahabatan, loyalitas, perkawanan, dimana saya tidak lihat soal itu saya lebih baik mengundurkan diri," katanya.
Dengan mundurnya Airlangga, Babah Alun memiliki kekhawatiran hal yang sama akan terjadi pada dirinya.
"Saya melihat Pak Airlangga terzalimi saya juga takut nanti berpolitik juga terzalimi. Saya lihat pak Airlangga itu memimpin partai politik mengalami hal-hal yang kasar dan keras, sehingga saya sendiri takutnya saya enggak bisa mengikuti cara-cara kasar dan keras. Saya kan orang pekerja yang baik-baik saja, yang lembut-lembut saja," imbuhnya.
Editor : Rizal Fadillah