Sayangnya, itu adalah peluang emas yang mampu diciptakan Timnas Indonesia selama 45 menit laga berlangsung. Sisanya Australia benar-benar mengepung lini belakang Garuda.
Paes menjadi pahlawan karena beberapa kali peluang emas mampu ia hempaskan. Bahkan Paes sempat melakukan double save gemilang.
Meski terlihat luar biasa, sejatinya hal itu merupakan kabar buruk. Sebab itu berarti pertahanan Garuda terlalu lemah sehingga Paes lebih sering turun tangan.
Hingga babak pertama berakhir, Timnas Indonesia hanya memiliki dua peluang emas dan 37 persen penguasaan bola. Hal itu membuktikan betapa tertekannya Timnas Indonesia.
Memasuki babak kedua, Shin Tae-yong mencoba memainkan Witan Sulaeman dengan mengganti Rafael Struick. Dengan ditariknya Rafael, maka otomatis Ragnar Oratmangoen yang berperan sebagai ujung tombak Garuda.
Editor : Rizal Fadillah