BANDUNG, iNewsBandungraya.id - CEO Telegram Pavel Durov membuat kebijakan baru sebagai langkah untuk mempersempit ruang gerak pelaku kejahatan di platform Telegram.
Langkah itu seperti hadirnya kecerdasan buatan (AI) di Telegram. Nantinya, teknologi canggih ini akan menghapus konten-konten negatif, seperti judi dan prostitusi.
Sebelumnya, para penjahat menggunakan fitur pencarian Telegram untuk melancarkan aksinya hingga menjual barang ilegal.
Dengan AI yang dihadirkan, nantinya konten yang melanggar ketentuan akan dihapus dari hasil pencarian.
Durov berharap kebijakan baru ini dapat mencegah kejahatan di Telegram, karena menurutnya, fitur pencarian harusnya digunakan untuk mencari teman dan berita, bukan untuk promosi barang ilegal.
Ia menegaskan bahwa Telegram tidak akan membiarkan para pelaku kriminal merusak platform yang kini dimiliki hampir satu miliar pengguna.
"Kami tidak akan membiarkan pelaku kejahatan membahayakan integritas platform kami yang dimiliki oleh hampir satu miliar pengguna," tutup Durov.
Editor : Rizal Fadillah