get app
inews
Aa Text
Read Next : Mengulik Konsep Coffee Shop Experience Bar di Bandung, Lebih dari Sekadar Secangkir Kopi

Berhasil Tembus Pasar Dunia, Begini Cara Pengelolaan Kopi Asal Bandung

Kamis, 03 Oktober 2024 | 08:30 WIB
header img
Satrea Amambi salah seorang pengusaha kopi Wanoja. (Foto:Abbas)

BANDUNG, iNewsBandungraya.id  - Banyak produk kopi lokal asal Indonesia tembus pasar Dunia. Salah satunya kopi asal Bandung yang berada di Desa Laksana, Kecamatan Ibun, Kabupaten Bandung yakni kopi Wanoja.

Satrea Amambi salah seorang pengusaha kopi Wanoja mengatakan pihaknya sudah berhasil melakukan ekspor kopi wanoja ke mancanegara pada tahun ini yakni ke Belanda dan Saudi Arabia.

“Kalau ekspor tahun ini ada dari Belanda dan Arab Saudi, Belanda kurang lebih 30 ton, Saudi Arabia 19 ton tahun ini,” kata Satrea kepada awak media bersama Tokopedia, di tempat pengolahan kopi Wanoja, Selasa (1/10/2024).

Awak media dan Tokopedia mengunjungi kebun dan pengolahan kopi Wanoja dalam rangka hari menyambut hari kopi sedunia yang jatuh setiap 1 oktober. Selain itu juga untuk mengetahui proses penanaman hingga produksi kopi.

Tokopedia memiliki program untuk memberikan panggung bagi para produsen maupun penjual kopi di Indonesia, tak terkecuali di Jawa Barat.

Satrea mengungkapkan kopi Wanoja ditanam di lahan milik perhutani dengan luas sekitar 20 hektar di Kawasan Kamojang, Kabupaten Bandung.

Dilahan tersebut ditanam berbagai jenis pohon kopi, kemudian dikelola oleh para petani yang selanjutnya diproses untuk jadi produk kopi yang dijual baik lokal maupun mancanegara. 

Menurutnya, ada tiga metode utama yang digunakan untuk memproses ceri kopi di kopi wanoja yaitu wash, honey, dan natural.


Proses penjemuran kopi di pengelolaan Kopi Wanoja. (Foto:Abbas)

Metode paling mahal yakni natural, hal itu dikarenakan paling panjang dalam proses penjemurannya, kemudian paling murah itu produksi wash dikarenakan sampel paling cepat proses penjemurannya.

“Kalau di kita yang paling signaturenya itu natural yang salah satunya yang menjadi produk paling favorit juga di produk kita. Paling mahal green bean di kisaran 248 ribu per kilogram, standar produk natural di kita 188 ribu per kilogram,” tandas Satrea.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Kelompok Petani Kopi Wanoja Eti Sumiati mengatakan Kopi Wanoja berdiri pada tahun 2012 dan saat ini jadi bagian mitra Binaan dari Bank Indonesia (BI) Jawa Barat.

Wanoja susah berhasil menembus pasar ekspor ke Belanda dan Arab Saudi. Sebanyak 17 ton dengan nilai Rp.2,4 miliar, kopi Wanoja di ekspor ke Belanda. Total pesanan ekspor kopi Wanoja dari Belanda yang mencapai 32 ton atau senilai Rp.4,73 miliar.

“Tahun ini peminat kopi green beantinggi terutama ke Belanda dan Saudi Arabia,” ujar Eti. 

Dalam kunjungan tersebut, Founder Fugol Coffee Roasters Jhon Richard Christhoper mendemonstrasikan proses roasting biji kopi Wanoja, dibuat menjadi beberapa varian. Fugol Coffee merupakan salah satu pengusaha kopi yang mengambil bahan baku biji kopi dari Wanoja. (*).

Editor : Abdul Basir

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut