"Karena yang kita harapkan hari ini adalah pemimpin yang membawa Bandung lebih maju, membawa Bandung lebih baik lagi," katanya.
Namun, partainya itu justru memilih kandidat lain yang menurutnya tidak sesuai harapan. "Kami sangat kecewa, karena kami ingin pemimpin yang membawa perubahan," ujarnya.
Berawal dari kekecewaannya itu, dia bersama 23 pimpinan kecamatan lainnya menolak calon wali kota yang diusung Partai Gerindra.
"Dan setelah melalui berbagai pertimbangan, kami melihat ada kesamaan visi dan misi dengan Farhan-Erwin," katanya seraya mengakui saat itu dia bersama pimpinan kecamatan lainnya pun langsung diberhentikan sebagai ketua PAC.
Meski diberhentikan sebagai pimpinan PAC, Arif memastikan dia bersama rekan-rekannya itu masih terdaftar sebagai kader Partai Gerindra. "Dari PAC betul kami diberhentikan. Tapi hingga detik ini, kami tetap kader Partai Gerindra," katanya.
Editor : Zhafran Pramoedya