BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Dalam dua hari terakhir, Selasa-Rabu (15-16/10/2024), dua orang tewas tertemper kereta api di Kota Bandung. Peristiwa terbaru terjadi di petak jalan Stasiun Kiaracondong-Stasiun Gedebage Km 165+4/5 JPL 177 Jalan Gedebage, Rabu (16/10/2024) pukul 13.35 WIB.
Dalam kejadian ini, korban bocah perempuan berumur 9 tahun, Anjani Ajeng Kartini, warga Gedebage Tengah RT/RW 004/005, Kelurahan Cisaranten Kidul, Kecamatan Gedebage.
Korban yang merupakan pejalan kaki, tertemper KA Serayu jurusan Pasar Senen-Purwokerto. Korban terpental 4 meter dan mengalami luka parah di kepala.
Manajer Humas PT KAI Daop 2 Bandung Ayep Hanapi mengatakan, kronologi kejadian, berdasarkan keterangan warga sekitar, kejadian berawal saa KA 387 Comuter Line relasi Garut-Purwakarta melintas di JPL 177, korban hendak menyeberang.
Setelah KA 387 Comuter Line relasi Garut-Purwakarta masuk Sttasiun Gedebage, anak tersebut memaksakan diri menyeberangi perlintasan sebidang yg masih tertutup tanpa menyadari ada KA Serayu yang melintas dari di Stasiun Gedebage sehingga anak tersebut menemper KA Serayu.
"Korban dibawa oleh keluarga dan warga sekitar ke RS Ujungberung dlm kondisi masih bernapas. Korban dinyatakan meninggal dunia di RS Ujungberung," kata Ayep.
Kapolsek Gedebage Kompol Wawan Setiawan mengatakan, sebelum kejadian, korban dan ibunya hendak naik kereta api. Mereka menunggu saat tengah terjadi kegiatan persilangan kereta api dari dua arah.
"Saat itu sedang ada kegiatan persilangan kereta dari arah barat dan timur. Ketika kereta dari arah timur ke barat melintas, korban dan ibunya menyeberang," kata Kapolsek Gedebage.
Kompol Wawan menyatakan, petugas PT KAI sudah mengingatkan agar korban dan ibunya tidak menyeberang. Sebab, bakal ada yang melintas dari arah barat ke timur KA Serayu jurusan Senen ke Purwokerto.
"Petugas sudah memberitahu jangan nyeberang masih ada kereta melintas, tapi tidak digubris. Nah, begitu korban menyeberang, ternyata betul datang kereta dari arah barat ke timur. Akibatnya korban tertemper kereta. Sedangkan ibu korban selamat," ujar Kompol Wawan.
Sebelumnya pada Selasa (15/10/2024),, pejalan kaki berinisial DB tewas tertemper kereta api Commuter Line Bandung Raya (PLB 345B) di pelintasan sebidang JPL Laswi KM 158+300 petak jalan Stasiun Kiaracondong-Stasiun Bandung pukul 17.42 WIB. Korban warga Jalan Kacapiring Dalam RT/RW 07/03 itu dibawa ke RS Bhayangkara Sartika Asih.
Ayep Hanapi mengatakan, masinis kereta sudah membunyikan semboyan 35 berupa seruling lokomotif saat mengetahui ada orang di depannya. Namun korban tidak mendengar suara sirine kereta itu. Akibatnya fatal, korban tertabrak kereta.
Ayep mengatakan insiden tersebut menjadi pengingat akan pentingnya kesadaran masyarakat untuk menjauhi area rel, yang bukan hanya area terlarang tetapi juga sangat berisiko.
PT KAI Daop 2 memastikan operasional kereta api berjalan aman dan lancar, namun keselamatan publik juga sangat bergantung pada kepatuhan masyarakat untuk tidak berada di area berbahaya tersebut.
Dalam sepuluh bulan, Januari-Oktober 2024, terjadi 17 kecelakaan kendaraan menemper kereta api dengan jumlah korban luka 6 dan meninggal dunia 8 orang. Sedangkan orang menemper kereta api menyebabkan korban luka-luka 12 dan 26 meninggal dunia.
Editor : Ude D Gunadi