BANDUNG, iNewsBandungraya.id - Kontribusi pesantren patut diapresiasi dalam mencerdaskan anak bangsa. Pasalnya, sejak sebelum Indonesia merdeka, Ponpes menjadi salah satu pilar yang turut andil dalam mewariskan ilmu dan pendidikan guna membantu negara dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.
Demikian diungkapkan Wakil Ketua DPR RI H Cucun Ahmad Syamsurijal saat menghadiri peringatan haul ke-20 alm Almaghfurlah KH. Ali Imron bin Mama KH. Muhammad Faqih, di Pondok Pesantren Al Istiqomah, Pacet, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Kamis malam (31/11/2024).
"Saya ingin menyampaikan rasa terima kasih dan apresiasi kepada Kiai Haji Ali Imron beserta keluarga besar Ponpes Al Istiqomah yang telah mewariskan ilmu serta lembaga pendidikan guna membantu negara dalam mencerdaskan kehidupan bangsa," ujar Cucun.
Pria yang akrab disapa Kang Haji Cucun ini menekankan kontribusi besar lembaga pendidikan berbasis agama Islam ini, karena tidak hanya mencetak generasi yang memahami ajaran agama, tetapi juga memiliki keterampilan atau skill yang relevan dengan kebutuhan zaman.
Menurutnya, pesantren memiliki kekhasan tersendiri dalam mencetak generasi bangsa. Sebab, santri jebolan pesantren tidak hanya pandai beragama, mahir membaca Al-Qur'an, namun juga memiliki skill yang mumpuni dan bermanfaat bagi kehidupan mereka.
"Pesantren merupakan pilar penting dalam membangun peradaban bangsa yang bermartabat dan berakhlak mulia. Pendidikan karakter dan keterampilan yang diberikan di pesantren sangatlah krusial di era modern ini," tutur jebolan Pondok Pesantren Cipasung Tasikmalaya itu.
Kang Cucun yang juga Wakil Ketua Umum DPP PKB secara terbuka menyatakan dirinya sebagai alumni pesantren menyebut bahwa pendidikan pesantren telah membentuk karakter dan bekal keterampilan yang membantunya dalam perjalanan hidup dan karirnya.
Ia melihat pesantren sebagai lembaga yang mampu mengintegrasikan nilai-nilai agama dengan pengembangan potensi individu secara holistik.
Sebab, selain membentuk akhlak dan karakter anak bangsa, pesantren juga hadir memodernisasi sistem pendidikan melalui skill (keahlian kerja) dengan pendidikan vokasi melalui Balai Latihan Kerja Komunitas santri yang mampu dan memiliki keahlian selepas mengemban ilmu di pesantren.
"Saat kembali ke masyarakat, santri bukan hanya bisa mengaji, tetapi memiliki kapasitas keahlian kerja yang unggul," ungkap Kang Cucun sambil tersenyum.
Oleh karena itu, Cucun menyebut saat ini negara hadir untuk lembaga pesantren yang memiliki sejarah panjang dan berkontribusi besar terhadap negara, dengan lahirnya UU Pesantren yaitu UU No 18 Tahun 2019 tentang Pesantren, dimana Cucun adalah salah seorang penggagasnya.
"Walau saat ini pun afirmasi negara terhadap pesantren belum begitu dirasakan. Karena dengan kemandiriannya dan tanpa keterlibatan anggaran negara, pesantren mampu hadir di tengah masyarakat untuk mendidik dan membentuk karakter anak bangsa," tutur Kang Cucun.
Namun ia berharap ke depan pemerintah atau negara akan terus mendukung peningkatan kualitas pendidikan pesantren untuk memastikan pesantren dapat terus berperan aktif dalam mencetak generasi muda yang unggul, berakhlak mulia, dan mampu berkontribusi bagi kemajuan Indonesia.
Pada kesempatan itu, Kang Cucun turut menyampaikan salam hangat dari Ketua Umum DPP PKB Gus Muhaimin Iskandar kepada para kiai, ajengan, jamaah dan santri Ponpes Al Istiqomah yang senantiasa membersamai perjuangan dan langkah Partai Kebangkitan Bangsa.
Hadir dalam acara Haul ini KH Maman Imanul Haq, anggota DPR RI Fraksi PKB/ Komisi VIII, Paslon Cagub-Cawagub Jawa Barat KH Acep Adang dan Gitalis Dwi Natarina, KH Ahmad Fawzy Imron (PP Istiqomah), KH Fuad Musthofa Hanan (PP Baitul Arqom), Dr KH Abu Bakar Almasyturiyah Sukabumi, dan KH. Abdul Mujib (Ceng Mujib).
Selain itu, hadir pula para kiai dan alumni Pondok Pesantren Baitul Arqom, Lembur Awi, Kecamatan Pacet, Kabupaten Bandung.
Editor : Rizal Fadillah