BANDUNG, iNewsBandungRaya.id – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Jawa Barat, bekerja sama dengan PC ISNU Kabupaten Bandung, sukses mengadakan sosialisasi pendidikan pemilih bagi kalangan lansia.
Kegiatan ini berlangsung di Rest Area Pasir Jambu, Kabupaten Bandung, dan dihadiri oleh sekitar 50 peserta yang antusias.
Ketua Pelaksana, Rizqi Muhamad Yusuf, menggarisbawahi pentingnya sosialisasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024 yang sudah di depan mata.
“Pilkada serentak sudah di depan mata, dan kami berkewajiban memastikan informasi ini tersampaikan kepada semua lapisan, termasuk para lansia. Kami berterima kasih kepada KPU Jawa Barat dan PC ISNU atas kerja sama ini,” kata Rizqi dalam sambutannya.
Ketua PC ISNU Kabupaten Bandung, Ade Irpan AI Anshory juga memberikan apresiasinya terhadap kegiatan ini.
“Kami berharap sosialisasi ini dapat bermanfaat dan membantu masyarakat lansia di Kabupaten Bandung memahami proses Pilkada serta mendorong mereka untuk berpartisipasi aktif,” ujarnya.
Kepala Divisi Sosdiklih Parmas KPU Jabar, Hedi Ardia, membuka acara dengan mengajak peserta untuk menyadari pentingnya Pilkada 27 November 2024.
“Motivasi kita untuk datang ke TPS harus dilandasi oleh keyakinan terhadap program dan visi misi calon. KPU berkomitmen menyediakan TPS yang ramah bagi masyarakat senior, serta mengizinkan pendampingan bagi pemilih yang memerlukan bantuan,” jelasnya.
Setelah sesi foto bersama, acara dilanjutkan dengan penyampaian materi oleh Rangga Julian, akademisi yang menyoroti peran KPU dalam pendidikan politik.
“Sosialisasi ini penting untuk meningkatkan partisipasi masyarakat, termasuk lansia, yang sering kali menjadi pendorong informasi dalam keluarga. Pemimpin yang terpilih nanti akan menentukan kebijakan yang berdampak pada kita semua, maka penting menggunakan hak pilih dengan bijak,” papar Rangga.
Komisioner Bawaslu Kabupaten Bandung, Dede Sodikin, melanjutkan dengan materi mengenai aspek pengawasan dan kerawanan Pilkada.
“Pilkada serentak adalah sarana kedaulatan rakyat. Namun, kerawanan seperti intervensi sosial dan politik uang harus diwaspadai. Politik uang bisa mempengaruhi keputusan pemilih, sehingga masyarakat harus bijak dan kritis,” tegas Dede.
Dede juga menekankan pentingnya kesiapan administrasi saat pemilih datang ke TPS, termasuk membawa surat undangan.
“Hal ini penting untuk menjaga kelancaran proses pemilihan dan menghindari potensi masalah,” tambahnya.
Sesi tanya jawab berlangsung interaktif, di mana para peserta mengajukan pertanyaan terkait keamanan pemilu dan pengawasan dari Bawaslu. Diskusi ini diharapkan memberikan pemahaman lebih dalam mengenai peran masyarakat dalam menjaga kelancaran Pilkada.
Acara ditutup dengan doa bersama untuk memohon kelancaran pelaksanaan Pilkada 2024. Kegiatan ini diharapkan mampu meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat lansia di Kabupaten Bandung, sekaligus menekankan pentingnya peran mereka dalam proses demokrasi.
Dengan sosialisasi ini, diharapkan bahwa para lansia, sebagai bagian penting dari komunitas, dapat menyampaikan informasi yang diperoleh kepada keluarga dan komunitas, membantu memperkuat partisipasi pemilih pada Pilkada 2024.
Editor : Zhafran Pramoedya