BANDUNG, iNewsBandungraya.id - Rumah Deret di Tamansari Bandung akhirnya diisi oleh warga. Meskipun fasilitas bangunan yang terletak di samping jembatan pasupati belum sepenuhnya lengkap.
Kondisi tersebut dikeluhkan oleh calon penghuni, Misal lantai yang sudah mengelupas, ataupun masalah listrik dan air yang belum maksimal.
Yoyo, 32 tahun salah satu calon penghuni rumah deret itu menuturkan, sebagian warga memang terpaksa untuk segera menempati hunian tersebut.
Alasannya karena uang kontrakan dari Pemkot tidak bisa lagi mengucur, mereka terancam untuk diusir dari kontrakan yang selama ini ditempati sembari menunggu proyek tersebut.
“Ya mau gimana lagi, terpaksa, kami sekeluarga pindah kesini meski fasilitas seadanya,” ucapnya
Keluhan Yoyo ini disampaikan kepada Pimpinan dan Anggota Komisi C DPRD Kota Bandung yang meninjau proyek yang ada Kecamatan Bandung Wetan itu belum lama ini.
Yoyo mengaku, sebagian warga juga ada yang ikut memilih dan mengambil kunci unit meski belum langsung menempati. Tujuannya untuk mengamankan unit yang sudah dipilih agar tidak diambil oleh orang lain. Atau sekedar menjadi tempat penyimpanan barang sementara.
Warga masih berharap kondisi hunian bisa benar-benar layak untuk ditempati. Tidak seperti saat ini. “Kami ingin di manusiakan,” ujarnya.
Wakil Ketua Komisi C DPRD Kota Bandung Agus Andi Setyawan menuturkan, hari itu pihaknya memang ingin mengetahui secara langsung kondisi proyek yang sudah lama dikerjakan itu.
Menurutnya, Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPKP) punya target menuntaskan beberapa infrastruktur penunjang itu hingga Desember 2024 nanti.
Harapannya pengerjaan tidak molor lagi. Sehingga penghuni bisa nyaman. “Kalau secara struktur bangunan memang sudah tuntas, tapi memang ada beberapa yang dikeluhkan warga,” ujarnya.
Agus melanjutkan, sejumlah warga juga mengadu terkait ketidak adilan mekanisme penempatan hunian. “Kami dari DPRD siap menjadi mediator,” cetusnya.
Agus menambahkan, DPKP sebenarnya juga telah mempersilahkan warga untuk bisa menghuni. Tapi memang kondisinya memang belum layak, karena masih ada proyek pengerjaan. “Mestinya sisi keamanan dan kenyamanan juga jadi perhatian,” ujarnya.
Soal kucuran uang kontrakan yang berhenti, Agus juga bakal berupaya mencari solusi terbaik. “Kalau mendesak akan sampaikan ke Pemkot untuk bisa ditolong melalui BTT. Atau mekanisme lain, misal dari charity atau baznas,” ujarnya.
Berdasarkan data yang diperoleh dari Sistem Informasi Umum Penganggaran, pada 2024 ini proses kelanjutan pembangunan rumah derat tengah dilakukan.
Dalam SIRUP pekerjaan yang dilakukan adalah Optimalisasi Pembangunan Apartemen Rakyat Rumah Deret Tamansari yang merupakan sisa pekerjaan masa kompensasi.
Pekerjaan ini memiliki pagu anggaran Rp 2,4 miliar dan Rp 140 juta. Namun dalam pelaksanaannya dilakukan melalui penujukan langsung di bawah tanggung jawab DPKP.
Sebelumnnya Kepala DPKP Kota Bandung Rizki Kusrulyadi pernah mengatakan rumah deret bisa dihuni pada 2024. ‘’Ya harapanya paling cepat 2024,"uajr Rizki Ketika Wartawan Ketika dikonfirmasi pada Kamis, (5/10/2024) lalu.
Menurutnya, Rumah deret untuk Sebagian sudah terbangun dan akan dipersilahkan bagi warga yang ingin menhuni rumah deret itu.
Meski begitu, rumah deret ini sebelumnnya harus dilakukan evaluasi terlebih dahulu untuk memastikan fasilitas yang dimiliki bisa dikatakan layak huni.
‘’Jadi kalau dihuni sekarang dikhawatirkan justru akan terganggu karena ada pengerjaan,," ujarnya.
Untuk kelanjutan proyek itu saat ini sedang memasuki tahap keempat yang merupakan penyempurnaan dari dua tower yang sudah dibangun.
‘’Pengerjaan tahap empat masuk ke dalam menyempurnakan bangunan yang sudah berdiri, termasuk menuntaskan sejumlah fasilitas seperti taman,’’ pungkas Rizki.. (*)
Editor : Abdul Basir