BANDUNG, iNewsBandungraya.id - Calon Gubernur Jawa Barat nomor urut 4, Dedi Mulyadi menilai masyarakat Jawa Barat sudah sejak lama hidup bertoleransi.
Dedi mencontohkan dirinya sendiri saat masih bersekolah. Di mana, ia ditempeleng oleh gurunya yang beragama Katolik, namun bukannya dibela, Dedi malah ditampar lagi oleh orang tuanya.
Menurut Dedi, hal itu menjadi sebuah pembuktian jika masyarakat Jawa Barat itu hidup bertoleran.
"Sesungguhnya orang Jawa Barat sudah sejak lama hidup toleran dan tidak ada problem tentang agama. Yang menjadi problem adalah adanya kekuatan politik yang seringkali mengkapitalisasi isu agama menjadi bagian dari elektral," jelas Dedi saat debat kedua Pilgub Jabar pada Sabtu (16/11/2024).
Untuk itu, kata Dedi, jika ingin merukunkan masyarakat Jawa Barat harus adanya keberanian untuk melawan orang yang intoleran.
"Pelaku intoleran di Jawa Barat ada dua komunitas satu kaum urban yang kedua adalah migran. Kalau seperti itu diperlukan politikwil adalah pemerintah provinsi tidak boleh takut terhadap kaum intoleran," ungkapnya.
Untuk itu, Dedi menekankan, perlunya berpegang teguh pada peraturan perundang-undangan untuk melawan intoleran di Jabar.
"Yang paling utama adalah jangan sekali-kali mengkapitalisasi isu agama untuk kepentingan politik ini yang menjadi program kita," tegasnya.
Editor : Rizal Fadillah