Dalam sambutannya, Bey Machmudin memberikan apresiasi atas kolaborasi yang terjalin antara pemerintah, ASN, dan masyarakat untuk melestarikan budaya lokal sekaligus mendukung perekonomian daerah.
"Kegiatan ini merupakan bukti nyata komitmen kita dalam menjaga identitas budaya sekaligus mendukung program nasional Bangga Buatan Indonesia (BBI) dan Bangga Berwisata di Indonesia (BBWI)," ujar Bey Machmudin.
Sarung tenun Majalaya, yang menjadi sorotan utama dalam acara ini, memiliki nilai sejarah, budaya, dan ekonomi yang sangat tinggi.
Sebagai salah satu warisan wastra Jawa Barat sejak tahun 1930-an, sarung ini mencerminkan filosofi kehidupan masyarakat yang sederhana, rapi, dan santun.
"Bagi masyarakat Jawa Barat, sarung bukan hanya sekadar kain, tetapi simbol penghormatan terhadap warisan budaya serta dukungan terhadap kemajuan ekonomi lokal," tambah Bey.
Editor : Zhafran Pramoedya