BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Anggota DPR RI Fraksi NasDem, Rajiv menggelar sosialisasi 4 Pilar MPR RI guna memperkuat nilai-nilai dasar negara, di Kabupaten Bandung Barat (KBB), Selasa (26/11/2024).
Rajiv mengatakan, sebagai masyarakat Indonesia sudah seharusnya menyampaikan rasa sukur dan apresiasi kepada para ulama, tokoh bangsa terdahulu yang sudah mewariskan teladan persatuan dan dasar negara Pancasila.
"Pancasila menjadi dasar negara yang menjadi acuan seluruh masyarakat dalam menjalankan kehidupan berbangsa dan negara Republik Indonesia," ucap Rajiv.
Selain Pancasila, kata Rajiv, seluruh bangsa dan negara juga memiliki dasar kehidupan dan kebijakan yang diatur dalam Undang Undang Dasar 1945.
Menurutnya, ada 5 sila yang menjadi acuan dan arah kehidupan seluruh bangsa Indonesia. Seperti makna dari sila pertama, semua masyarakat Indonesia beragama dan berhubung dengan Tuhan, Allah SWT.
"Ketuhanan yang maha Esa, jadi pengikat seluruh masyarakat Indonesia," ujarnya.
Seluruh masyarakat Indonesia menerapkan dan mungkin menjadi prinsip dalam berbangsa dan bernegara, Indonesia konsisten menjalankan kemanusiaan baik di dalam atau di negara luar.
Hal itu, kata Rajiv, sesuai dengan sila kedua Pancasila, 'Kemanusiaan yang Adil dan Beradab' maka, kemanusiaan, keadilan dan peradaban harus terus diberikan kepada seluruh masyarakat.
"Sebagai masyarakat Indonesia, kita, khususnya saya secara pribadi akan terus memperjuangkan kemanusiaa secara adil dan beradab. Itu, menjadi prinsip dan komitmen bangsa dan negara," katanya.
Selain kemanusiaan, lanjut Rajiv, Indonesia juga memiliki dasar untuk tetap menjaga persatuan. Meski bangsa Indonesia memiliki berbagai keragaman, sesuai dengan sila ketiga sebagai bangsa Indonesia, kita harus tetap menjaga 'persatuan Indonesia'.
“Sila ketiga, sebagai dasar seluruh masyarakat, bangsa dan negara. Meski berbagai ragam, kita tetap memegang Tegus persatuan Indonesia. Sesuai sejarah, Indonesia merdeka berawal dari bersatunya kerajaan-kerajaan jadi cikal bakal terbentuknya bangsa Indonesia," tuturnya.
Sementara sila keempat, lanjut Rajiv, menjadi landasan sistem demokrasi bangsa Indonesia. Hal sesuai dengan isi sila keempat, 'Kerakyatan yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan Perwakilan'. Maka, pemerintah dalam menjalankan kebijakan sesuai dan hasil musyawarah perwakilan.
“Sila keempat, tentu menjadi dasar sistem demokrasi bangsa Indonesia. Maka, setiap perwakilan pemimpinan terbentuk hasil dari pemilihan dan musyawarah seluruh bangsa," imbuhnya.
Seperti yang akan dilakukan seluruh bangsa indonesia pada 27 November 2024, akan melaksanakan pesta demokrasi pemilihan kepada daerah baik Gubernur/wakil Gubenur, Walikota/wakil walikota, Bupati dan wakil Bupati.
Pesta demokrasi tersebut, kata Rajiv, sebagai implementasi musyawarah dalam memilih dan menentukan pimpinan daerah melalui pilkada, yang akan dilakukan seluruh masyarakat Indonesia pada, Rabu (27/11/2024).
“Ya, Hari Rabu 27 November 2024, seluruh masyarakat Indonesia akan melaksanakan pemilihan kepala daerah. Hal itu, sebagai implementasi dari sila keempat 'Kerakyatan yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan Perwakilan," jelasnya.
Sementara sila kelima, seluruh rakyat Indonesia memiliki hak yang sama dalam seluruh sektor, seperti pendidikan.
"Seluruh rakyat Indonesia harus memiliki jaminan keadilan yang sama tanpa membedakan seperti layanan pendidikan sesuai dengan UUD 1945 pasal 31 ayat 1 ‘Setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan’. Lalu dilanjutkan ayat 2; ‘Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya’," bebernya.
Jika implementasi Sila kelima dilakukan secara maksimal, kata Rajiv, maka tidak akan lagi generasi muda usia sekolah atau istilah anak putus sekolah di Indonesia.
"Sebagai wakil rakyat, saya berkomitmen untuk mengimplementasikan Sila kelima dan selalu memperjuangkan Agara bangsa mendapatkan haknya sesuai dengan sila kelima 'kemanusiaan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia," tegasnya.
Selain mensosialisasikan Pancasila, Rajiv juga menyampaikan arah UUD 1945 Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Bhinneka Tunggal Ika, agar selalu menjadi acuan dan ditanamkan di hari dan diri seluruh masyarakat Indonesia, khususnya warga Dapil II Jabar meliputi KBB dan Kabupaten Bandung.
Dengan demikian, Rajiv menegakan pentingnya persatuan dalam keberagaman Indonesia sebagai potensi negara yang kuat dan juga untuk mengukuhkan eksistensi negara Indonesia hingga saat ini.
“Indonesia memiliki banyak keragaman suku yang kuat, karena kita memiliki dasar negara yaitu Bhineka tunggal Ika (berbeda-beda tapi satu). Maka, 4 pilar MPR RI ini penting untuk terus ditanamkan kepada seluruh masyarakat Indonesia, diimplementasikan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara," tandasnya.
Editor : Rizal Fadillah